DPP Kulon Progo Sosialisasikan Penghapusan Tiga Jenis Pupuk Bersubsidi

Red: Muhammad Fakhruddin

DPP Kulon Progo Sosialisasikan Penghapusan Tiga Jenis Pupuk Bersubsidi (ilustrasi).
DPP Kulon Progo Sosialisasikan Penghapusan Tiga Jenis Pupuk Bersubsidi (ilustrasi). | Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengintensifkan sosialisasi kepada penyuluh dan petani di wilayah ini terkait penghapusan tiga jenis pupuk bersubsidi pada 2023, agar petani tidak terkejut.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tri Hidayatun di Kulon Progo, Selasa, mengatakan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tanggal 8 Juli 2022 bahwa pada 2023 pupuk yang disubsidi hanya dua macam, yakni Urea dan NPK.

"Pada tahun-tahun sebelumnya, pupuk bersubsidi ada lima macam, yakni Urea, NPK, SP36, pupuk organik dan ZA. Pada 2023 hanya dua macam. Pada 2023, hanya Urea dan NPK yang disubsidi. Kami mensosialisasikan kepada penyuluh hingga petani," kata Tri Hidayatun.

Ia mengatakan komoditas yang dapat mengakses pupuk bersubsidi ini hampir 70 komoditas, namun pada 2022 per Juli sampai tahun berikutnya hanya sembilan komoditas. Yaitu komoditas-komoditas strategis yang menimbulkan inflasi.

Baca Juga

"Nanti yang mendapatkan pupuk bersubsidi hanya sembilan macam, yakni padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, cengkih, kopi dan tebu. Tebu saja merupakan tebu rakyat," katanya.

Kemudian komoditas yang lain tidak bisa mengakses pupuk bersubsidi, seperti melon, semangka. Kemudian hijau ternak seperti odot, sekarang tidak bisa mengakses pupuk bersubsidi.

"Kami sudah mensosialisasikan kepada penyuluh pertanian yang ada di lapangan, camat dan kades, supaya petani tidak kaget. Khususnya petani yang melakukan budi daya semangka, melon, hingga seluruh komoditas sayuran," katanya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Hamam Cahyadi setuju dengan kebijakan pemerintah pusat untuk membatasi komoditas pertanian yg bisa mengakses pupuk bersubsidi.

"Semoga langkah ini bisa mengatasi keluhan kekurangan pupuk bersubsidi di petani," katanya.

Ia mengatakan komoditas unggulan yang digarap petani di wilayah Kulon Progo, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai dan bawang merah. Pemkab agar menghitung ketersediaan pupuk bersubsidi dengan kebutuhan untuk mengcover komoditas unggulan tersebut.

"Dalam pelaksanaan di lapangan mestinya juga dipantau, diverifikasi bahwa pemberian pupuk subsidi sesuai prioritas komoditi yang dimaksud tadi," katanya.

Sementara itu, komoditas lainnya, Ia berharap Dinas Pertanian dan Pangan mengembangkan penggunaan pupuk organik yang tepat untuk lahan di wilayah Kulon Progo.

Ada demplot penelitian dan sekaligus edukasi ke petani untuk menggunakan pupuk organik pada komoditas pertanian maupun perkebunan seperti kopi dan tanaman buah buahan. "Hal ini sangat penting, supaya petani di Kulon Progo semakin modern dan produksi pertanian semakin meningkat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Stok Pupuk Subsidi di Lampung Capai 29.144 Ton

Erick: Pupuk Salah Satu Kunci Ketahanan Pangan, Jadi tak Boleh Langka

Polres Jember Gagalkan Pengiriman Pupuk Bersubsidi ke Madura

Pemkab Pamekasan Temukan Penyaluran Pupuk Bersubsidi tak Lewat Poktan

Ribuan Petani di Indramayu Belum Miliki Kartu Tani

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark