Wisatawan Diprediksi Melonjak, Operasi Prokes Bakal Digencarkan
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wisatawan Diprediksi Melonjak, Operasi Prokes Bakal Digencarkan (ilustrasi). | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Wisatawan yang mengunjungi Kota Yogyakarta diprediksi melonjak saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Operasi protokol kesehatan (prokes) pun akan diperketat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, operasi prokes ini akan dilakukan utamanya di lokasi yang ramai wisatawan. Operasi prokes ini akan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta. "Kami juga mengadakan operasi-operasi prokes, terutama di tempat- tempat wisatawan berkumpul," kata Sumadi.
Operasi dilakukan dengan turut menyediakan masker, yang nantinya dapat dibagikan kepada wisatawan yang tidak menggunakan masker. Operasi ini dilakukan meskipun saat ini kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta terkendali.
"Soal Covid-19 menjadi tugas kita bersama. Kami ingatkan kepada masyarakat yang datang untuk prokes harus selalu dijaga," ujar Sumadi.
Sumadi menyebut, pihaknya tidak dapat menolak wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta. Dengan begitu, hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan yakni dengan pengawasan ketat prokes, melalui operasi-operasi yang akan dilakukan.
Di DIY sendiri termasuk Kota Yogyakarta masih dilaporkan tambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 tiap harinya, meskipun dinilai terkendali. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 DIY per 13 Desember 2022, dilaporkan tambahan kasus sebanyak 30 kasus.
Tambahan itu menjadikan total kasus secara keseluruhan di DIY sebesar 229.770 kasus. "Kasus aktif saat ini tercatat sebanyak 1.120 kasus," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji.
Sementara itu, kesembuhan Covid-19 di DIY juga bertambah sebanyak 314 kasus. Secara kumulatif, kasus sembuh sudah mencapai 222.587 kasus. "Persentase kesembuhan Covid-19 di DIY di angka 96,87 persen," ujar Ditya.
Lebih lanjut, untuk kematian Covid-19 di DIY tercatat sebanyak 6.063 kasus, dengan persentase 2,64 persen. Sedangkan, keterisian tempat tidur penanganan Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) saat ini ada di angka 17,39 persen untuk critical bed. "BOR untuk bed non kritikal tercatat 15,06 persen," jelas Ditya.