Rabu 14 Dec 2022 05:57 WIB

Supermarket Yahudi Pertama Dibuka di Dubai

Pembukaan kosher ini adalah simbol kemajuan komunitas Yahudi di UEA.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Tampak luar toko kosher Yahudi di Milan, Italia, 13 November 2015. Supermarket kosher pertama di Teluk Arab dibuka di Dubai pada Senin (12/12/2022) malam.
Foto: EPA/STEFANO PORTA
Tampak luar toko kosher Yahudi di Milan, Italia, 13 November 2015. Supermarket kosher pertama di Teluk Arab dibuka di Dubai pada Senin (12/12/2022) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Supermarket kosher pertama di Teluk Arab dibuka di Dubai pada Senin (12/12/2022) malam. Supermarket ini melayani komunitas Yahudi di wilayah tersebut.

Rimon Market, yang berarti buah delima dalam bahasa Ibrani, secara resmi dibuka oleh Rabi Levi Duchman dari Uni Emirat Arab (UEA) di area Al Wasl di Dubai. Dia mengatakan, pembukaan supermarket kosher ini adalah simbol kemajuan komunitas Yahudi di UEA.

Baca Juga

“Ini adalah simbol dari kemajuan luar biasa yang dibuat oleh komunitas Yahudidi UEA dan kebebasan yang kami syukuri, untuk memungkinkan semua ini dan jawaban atas kebutuhan makanan kami sepanjang tahun,” ujar Duchman, dilaporkan Alarabiya, Selasa (13/12/2022).

Pembukaan supermarket tersebut telah  menjawab permintaan makanan yang sesuai dengan ketentuan Yahudi atau biasanya disebut sebagai kosher. Kebutuhan ketersediaan makanan kosher meningkat seiring dengan bertambahnya orang Yahudi yang menetap maupun bepergian ke UEA.

Rimon menawarkan produk daging dan ayam yang diklasifikasikan sebagai 'mehudar', atau makanan kosher dengan standar tertinggi. Makanan yang dijual di Rimon Market merupakan hasil bumi yang diimpor dari Israel, Eropa, dan Amerika Serikat. Toko tersebut juga akan menjadi tuan rumah pasar makanan Yahudi setiap akhir pekan.

“Kami berharap dengan proyek ini kami akan memungkinkan lebih banyak keluarga Yahudi untuk pindah dan tinggal di UEA, membuat kehidupan sehari-hari mereka menjadi lebih nyaman. Sejauh ini umpan balik dari komunitas Yahudi lokal dan global, serta banyak teman non-Yahudi, luar biasa," ujar Duchman

Komunitas Yahudi telah berkembang di UEA sejak negara Teluk itu menormalisasi hubungan dengan Israel di bawah Abraham Accords yang diinisiasi oleh Amerika Serikat pada 2020. Sejak itu, pembatasan tradisional terhadap orang Yahudi yang mempraktikkan agama mereka secara terbuka dilonggarkan. Ini adalah bagian dari reformasi yang lebih luas untuk mendorong ekspatriat menetap di negara yang populasinya sebagian besar terdiri dari penduduk asing.

Rabi Duchman telah tinggal di UEA sejak 2014. Dia berperan penting dalam mendirikan institusi Yahudi di negara tersebut.

“Komunitas kami yang luar biasa, terus tumbuh dan berkembang di UEA, kami sangat berterima kasih karena mendapat kemudahan dari pemerintah Emirates dan otoritas lokal, selama lebih dari satu dekade sekarang,” kata Duchman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement