REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) Rahmad Pribadi mengatakan pencapaian kinerja keuangan Pupuk Kaltim dua tahun terakhir merupakan sejarah tertinggi dalam 45 tahun perjalanan perusahaan. Rahmad menyampaikan sejumlah tantangan tak menyurutkan upaya perusahaan untuk terus memacu produktivitas hingga mampu meningkatkan profitabilitas maksimal dari capaian yang sebelumnya pernah diraih.
"Saat ini Pupuk Kaltim juga memiliki stok 108.917 ton urea bersubsidi dan 6.725 ton NPK formula khusus. Lalu pupuk nonsubsidi, sebesar 158.702 ton urea dan 38.073 NPK. Semua stok tersedia di gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di berbagai wilayah," ujar Rahmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Rahmad menyebut kinerja Pupuk Kaltim tidak lepas penerapan growth strategy atau strategi pertumbuhan yang berfokus pada tiga pilar utama yakni keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur, keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta energi terbarukan, dan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik serta ekspansi di pasar global. Hal itu ditunjang tiga keuntungan kompetitif yang mampu membuat Pupuk Kaltim lebih unggul dalam mencapai realisasi target yakni memiliki pabrik yang dapat diandalkan dengan konsumsi energi yang rendah, sehingga proses produksi menjadi lebih efisien dan kompetitif.
"Pupuk Kaltim memiliki lokasi strategis di Kota Bontang Kalimantan Timur, yang ditunjang fasilitas logistik dan greenport yang baik," ucap Rahmad.
Menurut Rahmad, kehadiran greenport dapat menciptakan efisiensi di bidang produksi sehingga rasio per ton pupuk dan produk lain yang dihasilkan semakin meningkat. Rahmad mengatakan keunggulan tersebut didukung sumber daya manusia mumpuni, yang terdiri dari profesional terbaik di industri petrokimia.
"Dilandasi budaya kerja agile dan adaptif, Pupuk Kaltim semakin mampu menjawab tantangan dengan mengembangkan hilirisasi industri petrokimia berbasis renewable resources, guna mencapai dominasi pasar di wilayah Asia Pasifik melalui growth strategy," lanjut Rahmad.
Sejalan dengan prinsip Environment, Social and Governance (ESG), Rahmad katakan, Pupuk Kaltim pun mengembangkan berbagai terobosan untuk menjadi pionir dalam transisi energi hijau pada industri petrokimia di Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui kinerja sangat baik dalam pemanfaatan energi secara bertanggung jawab dan efisien, guna mendukung tercapainya target Nationally Determined Contribution (NDC).
Menurut Rahmad, Pupuk Kaltim tidak hanya dituntut lebih produktif tapi juga ramah terhadap lingkungan. Hal ini merupakan langkah Perusahaan untuk mencapai keseimbangan antara profit, people dan planet (3P), dengan menyeimbangkan profitabilitas dan upaya menjaga kelestarian lingkungan serta kontribusi sosial kemasyarakatan.