REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kasus pelecehan seksual dan kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan menjadi perhatian Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Ia pun berharap sinergi dan keterlibatan semua pihak untuk menyelesaikan hal tersebut.
Gus Men, sapaan akrab Menag Yaqut, mengatakan salah satu yang harus berperan dalam upaya meminimalkan kasus pelecehan atau kekerasan di lembaga pendidikan adalah pengawas.
"Ingatkan madrasah, para guru madrasah agar tidak mendidik siswa jadi penjahat kemanusiaan dan koruptor. Kita kadang dengar bullying di madrasah, pelecehan, tolong ikut menjaga agar tidak ada lagi di madrasah," ujar dia saat memberikan sambutan pada Silaturahmi Nasional Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Nasional 2022, dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (14/12/2022).
Lebih lanjut, ia juga meminta pengawas untuk mengingatkan para guru madrasah terkait aktivitas mengajar yang tidak melulu berbagi materi pelajaran. Namun, kegiatan belajar mengajar juga mentransfer keteladanan kepada para siswa.
Mengajar disampaikan bukan sekadar memindahkan ilmu pengetahuan dari guru ke murid, tapi jauh dari itu agar mereka mengenal realitas kehidupan dan sosial, serta kejujuran.
"Karena itu, butuh teladan. Pengawas agar terus mendorong guru madrasah menjadi agen keteladanan siswa," lanjut dia.
Menag lantas menyebut siswa-siswi harus dididik dengan baik agar tak jadi koruptor. Untuk mewujudkannya, mereka wajib diberi teladan yang baik.
Terakhir, Gus Men meminta para pengawas mengingatkan para pendidik di madrasah agar siswa memiliki empati dan kepedulian sosial yang kuat.
Gus Men optimis dengan pendidikan moral yang baik, Indonesia akan maju. "Saya yakin NKRI akan mencapai kejayaannya di waktu yang akan datang. Harapan besar ada di pundak bapak dan ibu sekalian. Jadi tolong tunaikan, demi bangsa dan negara. Saya yakin tidak ada yang sia-sia apalagi dalam perjuangan menegakan ilmu Allah," ucapnya.