Rabu 14 Dec 2022 14:42 WIB

Pertunjukan Musik Perlu Diatur Jadwalnya Agar Penonton tak Cepat Bosan

Pertunjukan musik marak sepanjang 2022.

Penonton menyaksikan penampilan grup musik Dewa 19 pada konser bertajuk Dewa 19 - A Night At The Orchestra Episode 2 di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Sabtu (10/12/2022). Pertunjukan musik marak digelar sepanjang 2022.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Penonton menyaksikan penampilan grup musik Dewa 19 pada konser bertajuk Dewa 19 - A Night At The Orchestra Episode 2 di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Sabtu (10/12/2022). Pertunjukan musik marak digelar sepanjang 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan masukan agar penonton festival musik tidak cepat jenuh dengan pertunjukan yang gelar tiap pekan. Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan tahun 2022 menjadi kebangkitan industri pertunjukan musik di kota besar setelah dua tahun menahan diri.

Pertunjukan musik pun dihelat tiap pekannya karena mendapat respons baik dari masyarakat yang sudah haus hiburan. Mahendra berpendapat menjaga ketertarikan pencinta musik pada acara festival juga perlu untuk diperhatikan.

Baca Juga

"Perlunya koordinasi yang baik antar penyelenggara pertunjukan musik, agar penjadwalan dan lineup musisi tidak bentrok atau terlalu berimpitan," ujar Mahendra saat dihubungi Antara pada Rabu (14/12/2022).

"Hal ini ditujukan untuk tidak membuat penonton menjadi jenuh dalam waktu singkat. Peran asosiasi penyelenggara menjadi sangat penting," lanjutnya.

Lebih lanjut, Mahendra mengatakan, diperlukan etika kerja penyelenggaraan pertunjukan musik yang disepakati bersama oleh para promotor agar industri pertunjukan menjadi semakin sehat dan kolaboratif sehingga terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat penggemar musik. Ramainya panggung hiburan diharapkan mendorong keragaman pertunjukan musik, dan bukan malah membuat konser menjadi seragam.

"Kita membutuhkan kurator-kurator pertunjukan musik yang profesional, yang bukan sekedar jualan konser musik, tetapi juga mengembangkan literasi dan apresiasi masyarakat terhadap keragaman musik di Indonesia," kata Mahendra.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement