REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan seluruh jajarannya melakukan persiapan menghadapi Pemilu 2024. Instruksi itu terutama mencegah polarisasi dan penggunaan politik identitas agar situasi serupa pada 2019 tidak kembali terulang.
"Persiapan menghadapi Pemilu 2024, mohon teman-teman ikuti perkembangan di daerah. Kita punya pengalaman 2019 terjadi polarisasi pemilihan presiden," kata Sigit memberikan arahan dalam kegiatan Apel Satuan Kerja Wilayah (Satker) 2022 di Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Eks Kabareskrim Polri itu memaparkan, sejak tahapan pemilu dimulai mempengaruhi tensi politik saat ini, aparat perlu melakukan persiapan pengamanan, baik dari sisi langkah preventif dan preemtif. Tujuannya agar mencegah polarisasi, menjaga persatuan, dan kesatuan dengan melibatkan seluruh elemen bangsa.
"Tentunya menjadi bagian yang harus kami persiapkan disamping tentunya upaya-upaya Polri untuk melakukan penegakan hukum terhadap kasus-kasus yang menjadi atensi dan perhatian masyarakat," kata Listyo.
Mantan Kadiv Propam Polri itu menyampaikan kepada jajarannya agar ketika punya kesempatan bertemu kandidat bisa menyampaikan pesan-pesan persatuan, sebagai salah satu upaya mencegah polarisasi dan politik identitas. "Lakukan sejak awal untuk menjaga polarisasi dan politik identitas bisa dihindari," kata Listyp.
Mencegah polarisasi dan politik identitas, kata dia, menjadi pertaruhan yang harus bersama-sama dicegah dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2044. "Kalau ingin mencapai tujuan ini yang namanya polarisasi, politik identitas menjadi pertaruhan, dan Polri harus berani mengingatkan," ujar Listyo.