Rabu 14 Dec 2022 20:41 WIB

Wali Siswa: SDN Pondok Cina 1 Harusnya Dijaga Pemkot Depok Sebagai Situs Budaya

Pada hari ini, Wali Kota Depok mengumumkan penundaan sementara penggusuran.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Andri Saubani
Orang tua murid memberikan penjelasan terkait mata pelajaran kepada siswa di SDN Pondok Cina 1, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (15/11/2022). Siswa SDN Pondok Cina 1 terpaksa harus diajar oleh orang tua murid karena tidak ada guru yang berani mengajar akibat polemik alih fungsi lahan sekolah yang akan dibangunkan masjid agung. Menurut keterangan orang tua murid, mereka tidak mempermasalahkan alih fungsi lahan tersebut untuk dijadikan masjid agung asal terdapat kepastian gedung pengganti dan menolak relokasi siswa SDN Pondok Cina 1 yang dilebur dengan SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Orang tua murid memberikan penjelasan terkait mata pelajaran kepada siswa di SDN Pondok Cina 1, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (15/11/2022). Siswa SDN Pondok Cina 1 terpaksa harus diajar oleh orang tua murid karena tidak ada guru yang berani mengajar akibat polemik alih fungsi lahan sekolah yang akan dibangunkan masjid agung. Menurut keterangan orang tua murid, mereka tidak mempermasalahkan alih fungsi lahan tersebut untuk dijadikan masjid agung asal terdapat kepastian gedung pengganti dan menolak relokasi siswa SDN Pondok Cina 1 yang dilebur dengan SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Perwakilan orang tua siswa SDN Pondok Cina (Pocin) 1, Ecy Tuasikal mengatakan SDN Pocin 1 harusnya dijaga oleh Pemerintah Kota Depok alih-alih direncanakan digusur untuk membangun masjid agung. Fasilitas belajar yang telah berdiri puluhan tahun itu bahkan dikatakan sudah layak jadi situs budaya.

"SDN Pondok Cina 1 bisa termasuk situs budaya karena sekolah itu termasuk sekolah tertua. Ketika dilihat sejarahnya, saya pernah bertemu dengan orang yang ikut membangun sekolah itu, dikatakan bahwa tadinya sekolah di Margo yang sekarang, di rumah tua. Nah, karena rumah tua itu mau dipakai maka orang yang punya menghibahkan tanah itu (lahan sekolah sekarang),"katanya, Rabu (14/12/2022).

Baca Juga

"Ketika zaman dulu dibangun, mereka (masyarakat Pondok Cina) angkat batu sendiri. Kemudian setelah tahun berapa baru ada sumbangan dari pemerintah. Dan sejak itu, tanah itu sudah dihibahkan ke pemkot atau tidak saya belum tahu," tambahnya.

Menurutnya, sejarawan bahkan mengakui bahwa sekolah ini sudah layak menjadi situs budaya. Umurnya yang telah lebih dari setengah abad dan dampak besarnya bagi masyarakat harus menjadi pertimbangan untuk menjaga sekolah.

Dia kemudian menekankan pentingnya menjaga SDN Pocin 1 agar sesuai dengan tujuan Kota Depok yang ingin menjadi kota pendidikan dan kota ramah anak. Meskipun yang ditunjukkan Pemkot Depok dalam polemik relokasi ini adalah sebaliknya.

"Kecuali ini (sekolah) di belakang kuburan atau apa, tapi ini di depan margonda yang jadi jalan utama. Padahal di depan mata, tapi tidak terlihat. Kemudian ditambah sekolah ini bernilai sejarah yang harusnya dipelihara," ujarnya.

Wali Kota Depok M Idris Abdul Somad pagi ini mengumunkan penundaan pembangunan Masjid Agung yang akan dibangun di lahan SDN Pondok Cina 1. Pernyataan itu dijelaskannya di Instagram. Melalui keputusan tersebut, para siswa bisa kembali bersekolah seperti biasa sampai bangunan yang dijadikan tempat relokasi selesai.

"Bagi siswa SDN Pondok Cina 1 yang masih belajar di lokasi SDN Pondok Cina 1 tetap akan difasilitasi belajar mengajar di lokasi SDN Pondok Cina 1, sampai dengan terbangunnya RKB Baru di SDN Pondok Cina 5 yang dijadikan tempat relokasi,\ "jelasnya lewat akun Instagram pribadinya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement