Rabu 14 Dec 2022 20:55 WIB

Sebanyak 23 Imigran Rohingya Kabur dari Penampungan

Kaburnya imigran Rohingya diduga melibatkan jaringan perdagangan manusia.

Red: Indira Rezkisari
Sejumlah etnis rohingya menunggu kepastian penampungan di dalam drum truk di halaman kantor bupati Aceh Utara, Aceh, Kamis (24/11/2022). Sebanyak 110 pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Desa Lhok, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara pada Selasa (15/11/) diangkut  paksa oleh warga ke kantor bupati Aceh Utara karena kesal tidak ada kepastian pemindahan rohingya dari desa warga.
Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Sejumlah etnis rohingya menunggu kepastian penampungan di dalam drum truk di halaman kantor bupati Aceh Utara, Aceh, Kamis (24/11/2022). Sebanyak 110 pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Desa Lhok, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara pada Selasa (15/11/) diangkut paksa oleh warga ke kantor bupati Aceh Utara karena kesal tidak ada kepastian pemindahan rohingya dari desa warga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepolisian Resor (Polres) Lhokseumawe menyatakan sebanyak 23 imigran Rohingya kabur dari lokasi penampungan sementara di bekas kantor imigrasi di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto mengatakan dua puluhan imigran Rohingya tersebut melarikan diri dengan cara melompat pagar tembok lokasi penampungan.

Baca Juga

"Mereka diketahui melarikan diri pada Selasa (13/12/2022) sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, petugas keamanan melaksanakan patroli di seputaran lokasi penampungan dan menemukan bekas tapak kaki yang menempel di dinding pagar tembok," kata Henki Ismanto, Rabu (14/12/2022).

Dia mengatakan setelah menemukan bekas tapak kaki di dinding pagar beton, kemudian petugas melakukan pendataan terhadap para imigran Rohingya dan diketahui 23 manusia perahu tersebut tidak ada di tempat. Adapun Imigran Rohingya yang melarikan diri tersebut terdiri delapan laki-laki dewasa, empat perempuan dewasa, dan 11 anak-anak.