Kamis 15 Dec 2022 03:13 WIB

Bupati Sumenep Sebut Gelar Karpet Merah untuk Investor Hulu Migas

Pemerintah daerah tinggal menerima DBH migas yang sudah dihitung berdasarkan regulasi

Bupati Sumenep Achmad Fauzi menerima miniatur Facility Processing Unit (FPU) Trunojoyo 1 Lapangan MDA-MBH dari HCML
Foto: Istimewa
Bupati Sumenep Achmad Fauzi menerima miniatur Facility Processing Unit (FPU) Trunojoyo 1 Lapangan MDA-MBH dari HCML

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP--Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengaku memberikan apresiasi pada proses produksi lapangan MDA-MBH yang sudah berjalan. CNOOC Madura Limited (HCML) yang berlokasi di Selat Madura, Jawa Timur telah berproduksi. Lapangan ini berlokasi di lepas pantai Kabupaten Sumenep, Pulau Madura.

"Prinsipnya, kita menyambut dengan karpet merah setiap investasi yang masuk ke Kabupaten Sumenep," tutur Fauzi saat menerima silaturahim pejabat SKK Migas Jabarnusa dan pimpinan perusahaan hulu migas HCML di ruang VIP rumah dinas Bupati Sumenep, Rabu (14/12/2022) dalam keterangan.

Baca Juga

Hadir dalam silaturahim ini, Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa Indra Zulkarnain, Manager MDA, MBH and MDK Development Project HCML Dirzi Zaidan, dan Regional Office and Relation Manager HCML, Hamim Tohari. Bupati Fauzi mendukung industri hulu migas secara penuh. Ia menegaskan, ketentuan dalam konstitusi bahwa migas adalah milik negara.

"Migas itu soal negara dan devisa. Sebab, karena negara yang memiliki dan berkuasa penuh atas kekayaan migas," ujarnya.

Ia menambahkan, di Kabupaten Sumenep, ada sejumlah perusahaan hulu migas yang telah beroperasi dan berproduksi. "Tentang feedback dari K3S diatur pemerintah pusat. Pemerintah daerah tinggal menerima DBH migas yang sudah dihitung berdasarkan regulasi yang ada," kata dia.

Sementara, Manager MDA, MBH, and MDK Development Project HCML, Dirzi Zaidan menuturkan, kapasitas gas yang dihasilkan dari Lapangan MDA-MBH jika penuh (full capacity) mencapai 140 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Saat awal, volume lifting gas mencapai 87 MMSCFD.

Produk gas HCML dari lapangan MDA-MBH di lepas pantai Kabupaten Sumenep dimanfaatkan PT Petrokimia Gresik (PKG). "Gas itu dialirkan melalui East Java Gas Pipeline (EJGP)," ujar Dirzi Zaidan.

Ia melanjutkan, proses konstruksi lapangan ini memakan waktu 14 bulan mulai Juni 2021 dan selesai pada Agustus 2022. Pengerjaan facility processing unit (FPU) Trunojoyo 1 dilakukan di Cina, dengan pemantauan dan monitoring penuh dari jarak jauh dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.

Pada fase kegiatan konstruksi, jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 400 orang. Mereka bergerak ke titik lokasi dari dua wilayah yakni Pelabuhan Kalianget Sumenep dan Pelabuhan Probolinggo. "Pada fase konstruksi, tidak ada kecelakaan dan tidak ada kerusakan lingkungan. Kami senang jika Bupati berkenan ke FPU Trunojoyo 1," kata dia.

Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa Indra Zulkarnain menyatakan, peresmian Lapangan MDA-MBH (2M) HCML direncanakan berbarengan dengan Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) di Kabupaten Bojonegoro. "Peresmian Lapangan 2M bersamaan dengan Lapangan JTB, sehingga prosesinya digabung," kata Indra Zulkarnain.

Indra mengaku temuan dan produksi gas di Jawa Timur kemungkinan besar masih bisa ditingkatkan dan diserap pelaku industri di provinsi ini. Dia berharap, produksi gas dapat terus ditingkatkan untuk mendukung pasokan energi nasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement