REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan pemindahan Ibu Kota Negara merupakan langkah berani Presiden Joko Widodo.
"Ide dan gagasan membangun IKN dimulai dari Presiden Soekarno, inilah suatu kebijakan berani yang positif dari Pak Jokowi, mewujudkan cita-cita bangsa dari sejumlah presiden terdahulu," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Jokowi telah meletakkan pondasi bagi pembangunan IKN. Hal itu harus dilanjutkan oleh pemimpin atau presiden berikutnya. Pasalnya, pembangunan IKN membutuhkan waktu yang panjang. "Tersisa dua tahun masa jabatan Jokowi, oleh karena itulah maka sangat tergantung kepada presiden yang akan datang untuk melanjutkan nya," ujarnya.
Menurutnya, Undang-Undang (UU) Nomor 3 tahun 2022 tentang IKN menjadi landasan atau kepastian hukum untuk memindahkan lokasi Ibu Kota yang bernama Nusantara tersebut.
Untuk lebih memastikan proses pembangunan dan pemindahan IKN berjalan mulus, Emrus menyarankan supaya pengganti Jokowi dari tokoh yang mempunyai visi dan misi yang sama terkait IKN.
Jika presiden terpilih yang berlawanan atau oposisi dengan pemerintahan sekarang, Emrus memprediksi IKN akan sulit diwujudkan.
Lebih lanjut Emrus mengatakan, keberlangsungan IKN sangat tergantung siapa pemimpin atau presiden yang akan datang, jika satu nafas dengan Jokowi, Ermus optimistis mimpi bangsa Indonesia memiliki Ibu Kota smart city, clean city dan green city akan terwujud.
"Itu wujud wajah kita, wujud bangsa Indonesia ke depan, oleh karena itu saya kira ini harus segera dilanjutkan," harapnya.