Rabu 14 Dec 2022 23:53 WIB

Jokowi: Kemitraan ASEAN-UE Harus Berdasarkan Prinsip Kesetaraan

Jokowi meminta tidak ada pihak yang mendikte dalam kemitraan ASEAN-UE

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara pada upacara pembukaan KTT UE-ASEAN di Brussel, Rabu, 14 Desember 2022. Para pemimpin UE dan ASEAN bertemu di Brussel untuk pertemuan satu hari untuk membahas kemitraan strategis UE-ASEAN, hubungan perdagangan dan berbagai topik internasional.
Foto: AP Photo/Geert Vanden Wijngaert
Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara pada upacara pembukaan KTT UE-ASEAN di Brussel, Rabu, 14 Desember 2022. Para pemimpin UE dan ASEAN bertemu di Brussel untuk pertemuan satu hari untuk membahas kemitraan strategis UE-ASEAN, hubungan perdagangan dan berbagai topik internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, Rabu (14/12). Dalam pidatonya, Jokowi mendorong kemitraan kedua belah pihak harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, tanpa ada paksaan.

“Jika kita ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours," kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan, selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Menurut dia, Asia Tenggara pun akan tetap menjadi pusat pertumbuhan.

“Dengan demikian kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan,” ujar Jokowi.

Pada September 2022 ini, ASEAN-Uni Eropa Business Council telah mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN. Sebanyak 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.“69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam 2 tahun ke depan dan 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-UE dan anggotanya,” jelas dia.

Karena itu, Jokowi mendorong kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.“Dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini, kita petik pelajaran penting bahwa tumbuh dan makmur bersama adalah satu-satunya pilihan. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara,” jelas Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement