REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menggunakan nomor urut 8 untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024. Mereka pun menekankan agar kontestasi nasional mendatang, harus menghadirkan politik yang mempersatukan bangsa.
"Mari lalui semua tahapan pemilu, hadirkan politik yang mempersatukan. Tentu kita semua menginginkan bahwa politik ke depan adalah politik yang memang mampu mempersatukan," ujar Presiden PKS, Ahmad Syaikhu di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Masyarakat dan seluruh elemen bangsa diajaknya untuk mengawal penyelenggaraan Pemilu 2024. Terutama dalam menghadirkan pemilihan yang langsung, umum, bebas, dan rahasia (LUBER), serta jujur dan adil (JURDIL).
"Mari kita wujudkan pemilu LUBER-JURDIL dan membawa kedamaian. Insya Allah PKS melawan politik transaksional melalui politik gagasan, kita menentang politik uang melalui politik pemberdayaan dan Insya Allah kita akan hilangkan politik polarisasi menjadi politik kolaborasi," ujar Syaikhu.
"Tentu semua pada seluruh anak bangsa kita juga berharap mari kita kawal bersama pemilu serentak 2024 ini agar tidak ada kecurangan manipulasi dan segala macam bentuk pelanggaran lainnya," sambungnya.
Diketahui, KPU telah menetapkan 17 partai politik sebagai peserta Pemilu 2024. Sedangkan Partai Ummat dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi syarat (TMS) dalam tahapan verifikasi faktual.