UGM Dinilai Fasilitasi Mahasiswa Disabilitas Secara Baik
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UGM Yogyakarta. | Foto: Yusuf Assidiq
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Peduli Difabel Universitas Gadjah Mada (UGM), Anis Rahmatillah, menilai sebagai mahasiswa disabilitas mengaku dirinya difasilitasi baik oleh pihak kampus. Mahasiswa Fakultas Biologi itu mengaku tak kesulitan mengikuti perkuliahan.
"Selama kuliah ini khususnya offline kalau dari fakultas sangat memfasilitasi, dari akademik diskusi lah sama saya, kira-kira yang dibutuhkan apa saja. Karena saya Biologi ditanya untuk praktikum butuh apa saja, karena saya kan nulisnya pakai kaki, jadi mungkin butuh meja yang sejajar dengan kursi. Sama fakultas alhamdulilah sudah disediakan. Jadi untuk fasilitas alhamdulilah aman," kata Anis dalam diskusi Pojok Bulaksumur yang diadakan di Gedung Rektorat UGM, Rabu (14/12).
Hal senada juga disampaikan Ketua UKM Peduli Difabel UGM, Isti'adatul Fitriyah. Ia mengatakan aksesibilitas untuk mahasiswa disabilitas di beberapa tempat di UGM sudah cukup baik. Beberapa fasilitas seperti ramp untuk pengguna kursi roda, guiding block, dan lift juga sudah disediakan di sejumlah fakultas.
"Kemudian ada pendampingan terhadap teman-teman difabel yang difasilitasi oleh UKM, kemudian seluruh teman-teman difabel di UGM juga sudah difasilitasi beasiswa, kaya segitu baiknya UGM ke teman-teman difabel, segitu perhatiannya," ujarnya.
Direktur Kemahasiswaan UGM, Sindung Tjahyadi, mengaku tak tahu pasti jumlah mahasiswa disabilitas di UGM. Kemudian terkait bagaimana membangun persepsi dan paradigma kesadaran bersama, ia mengatakan mulai tendik hingga dosen sudah punya bangunan kesadaran yang relatif positif terhadap mereka.
"Sejauh saya ingat tidak hanya difabel seperti itu kita juga selalu mendampingi dan memberikan pendampingan plus terhadap yang kebetulan punya masalah kejiwaan dan sebagainya," kata dia.