REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai South menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Evocargo untuk peluncuran uji coba kendaraan otonom pertama UEA, untuk kargo di Distrik Logistik pengembangan utama. Truk tanpa pengemudi tersebut sejalan dengan upaya Dubai untuk menjadi pusat mobilitas pintar dunia.
Tujuan utama dari uji coba ini adalah untuk memungkinkan Evocargo memodifikasi dan mendesain ulang EVO.1 khusus untuk wilayah MENA. Selama masa uji coba, operator jarak jauh akan ditempatkan di Pusat Kontrol untuk mengelola platform. Pusat tersebut, yang terletak di Distrik Logistik Dubai Selatan, mencakup rangkaian perangkat lunak untuk memantau pengoperasian EVO.1, memeriksa kemudahan servis sensor, dan mengidentifikasi kesalahan apa pun.
CEO Distrik Logistik Dubai Selatan, Mohsen Ahmad, dan CEO Pendiri, Evocargo, Andrey Bolshakov menghadiri upacara penandatanganan MoU. Dubai South adalah pengembangan utama kota tunggal terbesar di emirat yang berfokus pada penerbangan, logistik, dan real estat.
Evocargo yang berkantor pusat di Dubai adalah penyedia layanan logistik yang mengembangkan dan menyediakan platform transportasi otonom listrik.
Dubai adalah pusat logistik global dengan kapasitas pengiriman dan konektivitas yang tak tertandingi. Menyempurnakan teknologi truk listrik dan tanpa pengemudi untuk kawasan ini akan membantunya mengurangi jejak karbon lebih lanjut dan memperkuat kredensial hijau kota ini.
Tidak seperti inisiatif kota dan negara lain yang hanya berfokus pada memungkinkan kendaraan pribadi tanpa pengemudi, Strategi Transportasi Tanpa Pengemudi Dubai bersifat multimoda dan mencakup penargetan ketujuh moda armada transportasi umum, termasuk metro, trem, bus, taksi, transportasi laut, kereta gantung dan antar-jemput.
Ketika diterapkan sepenuhnya, strategi ini akan membantu mengurangi biaya transportasi sebesar 44 persen atau 900 juta dirham emirat (Rp 3,83 triliun) menghemat 1,5 miliar dirham emirat (Rp 6,4 miliar) melalui pengurangan pencemaran lingkungan dan 18 miliar dirham emirat (Rp 76,5 melalui peningkatan efisiensi sektor transportasi sebesar 20 persen.