REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve memperkuat pertarungan melawan inflasi dengan menaikkan suku bunga utama untuk ketujuh kalinya tahun ini. Gubernur Fed, Jerome Powel memberi sinyal masih lebih banyak kenaikan kedepannya, meski cenderung akan lebih kecil dari sebelumnya.
"Suku bunga yang lebih tinggi masih diperlukan untuk sepenuhnya menjinakkan serangan inflasi terburuk yang menyerang ekonomi dalam empat dekade," katanya dilansir AP, Rabu (14/12/2022).
Bank sentral menaikkan suku bunga acuan setengah poin ke kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen, level tertinggi dalam 15 tahun. Meskipun lebih rendah dari kenaikan tiga perempat poin sebelumnya.
Langkah itu akan semakin meningkatkan biaya pinjaman konsumen dan bisnis serta risiko resesi. Lebih mengejutkan, para pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga utama jangka pendek akan mencapai kisaran 5-5,25 persen pada akhir tahun 2023.