Bulog Jateng : Persediaan Beras Mencukupi Kebutuhan Tiga Bulan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq

Pekerja melakukan bongkar muat beras di komplek Pergudangan Bulog (ilustrasi).
Pekerja melakukan bongkar muat beras di komplek Pergudangan Bulog (ilustrasi). | Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Persediaan beras yang tersimpan di gudang Bulog Wilayah Jawa Tengah dipastikan masih cukup aman, guna menghadapi kebutuhan pangan pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. Bahkan persediaan beras yang ada di gudang Bulog masih mencukupi untuk menopang kebutuhan beras hingga tiga bulan ke depan.

Manager Operasional Perum Bulog Jateng, Nanag Haritanto mengatakan, Perum Bulog Wilayah Jateng memang ditugaskan untuk menjaga Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras dan sejumlah komoditas pokok masyarakat.

Dalam hal menjaga kestabilan harga, pihaknya melakukan upaya-upaya dengan menggelar pasar murah bekerja sama dengan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) Jateng.

“Selain itu juga menambah jaringan pedagang di pasar untuk mendukung pelaksanaan KPSH di tengah masyarakat,” jelasnya, usai mengikuti Rapat Koordinasi Stakeholder Pangan dalam Menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Jateng, yang digelar di kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng, Kota Semarang, Kamis (15/12/2022).

Untk stok beras sampai hari ini di gudang Bulog Jateng masih tersimpan 36 ribu ton beras. Jumlah ini masih mencukupi untuk kebutuhan beras hingga tiga bulan ke depan.

Selain beras juga minyak goreng sekitar 75 ribu liter dan gula pasir 625 ton. “Baik untuk disalurkan guna memenuhi pasar umum maupun memenuhi pelaksanaan pasar murah di Jateng,” tegasnya.

Pada kesempatan sama, Sub Koordinator Seksi Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Dhani Sardono menambahkan, dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan dan pasokan komoditas pokok masyarakat, dinasnya telah menggulirkan gerakan pangan murah di 35 kabupaten/kota.

“Gerakan ini merupakan gerakan moral dari Pemprov Jateng untuk peduli terhadap stabilitas harga bahan pangan,” ungkapnya.

Sementara dari pemantauan harga 12 bahan pangan strategis yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan ditemukan, harga telur ayam ras di kandang mencapai Rp 30 ribu per  kilogram. Demikian harga beras premium.

Adapun dari Dinas Ketahanan Pangan terkait dengan 12 bahan pangan strategis khususnya beras juga merangkak naik, dari HET beras medium Rp 9.400 ternyata ditemukan di pasar sekitar Rp 10 ribu – Rp 11 ribu.

Terkait temuan ini, Dinas Ketahanan Pangan telah difasilitasi subsidi distribusi untuk membantu biaya transportasi. “Sehingga harga beras di tingkat konsumen, kemudian tidak terlalu tinggi,” tegasnya.

Terkait


BPBD Jatim Waspadai Daerah Rawan Bencana Jelang Nataru

Jelang Nataru, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Sleman Mulai Naik

Hadapi Nataru, Layanan Informasi Wisatawan Disiapkan di Malioboro 

Stok Beras Surplus 1,7 Ton, Cukup Untuk Kebutuhan Nasional

Mentan SYL Pantau Persediaan Beras dan Gabah di Karawang

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark