Polisi Monitor Distributor di Jateng Antisipasi Penimbunan Bahan Pangan
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja menyiapkan bahan-bahan pangan pada kegiatan Pasar Murah dengan harga distributor (ilustrasi) | Foto: ANTARA/Basri Marzuki
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dalam rangka menjamin stabilitas pasokan dan harga bahan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Satgas Pangan Polda Jawa Tengah melakukan monitoring dengan menerjunkan anggota Polda Jateng di setiap distributor yang berperan dalam penyaluran bahan pangan.
Upaya ini dilakukan guna memastikan distribusi bahan pangan maupun komoditas pokok masyarakat tetap lancar dan tidak ada berbagai kejahatan pangan seperti penimbunan, pemalsuan, dan permainan harga.
Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Stakeholder Pangan dalam Menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang digelar di kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng, di Kota Semarang, Kamis (15/12/2022).
Wakil Kepala Satgas Pangan Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto mengatakan, terkait dengan kelancaran distribusi, Satgas Pangan bekerja sama dengan instansi terkait telah menetapkan jalur distribusi yang aman bagi pasokan berbagai komoditas bahan pangan.
Apabila terjadi hambatan atau permasalahan dalam (mobilitas) distribusi, Satgas Pangan Polda Jateng bersama-sama stakeholder terkait akan mencari solusi terbaik. Koordinasi dan komunikasi akan dilakukan setiap hari sampai dengan momentum Nataru bersama instansi terkait.
“Jika ada dugaan atau indikasi kejahatan pangan, seperti penimbunan, pemalsuan termasuk yang ditekankan adalah berita hoaks, Satgas Pangan dan stakeholder terkait akan bertindak cepat,” jelasnya.
Guna mengantisipasi penimbunan, Polda Jateng melalui Satgas Pangan sudah menyebar anggotanya ke distributor-distributor pangan. Baik distributor daging ayam, telur, beras, bahkan minyak goreng.
Artinya, ungkapnya, polisi telah memetakan titik-titik distributor yang berperan dalam penyaluran bahan pangan. Jadi manakala terjadi kelangkaan di wilayah tertentu, Satgas Pangan sudah bisa memonitor dengan melibatkan instansi dan stakeholder terkait.
Sebab, untuk data distributor juga masih harus dilakukan cek dan ricek data riilnya, apakah data yang ada di lapangan sudah sesuai dengan data yang telah dilaporkan. “Jadi untuk antisipasi, kita sudah menerjunkan anggota, sudah memonitor seluruh distributor yang ada di wilayah Jateng,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rosyid menambahkan, Satgas Pangan Polda Jateng mengimbau masyarakat tetap tenang dan sejauh ini tidak ada kelangkaan bahan pangan, khususnya menjelang Nataru nanti.
Bahkan minyak goreng yang beberapa waktu sebelumnya sempat langka, saat ini persediaannya sangat mencukupi. Apabila ada dugaan tindak pidana, Satgas Pangan bersama intansi terkait telah menyiapkan cara bertindak.
Namun diutamakan dengan menerapkan ultimum remedium, yakni penindakan sebagai konsekuensi terakhir dengan tetap mengedepankan pembinaan dan administrasi. “Apabila masih tetap diulangi, akan dilakukan tindakan tegas berupa ketentuan hukum pidana,” tegasnya.
Rosyid juga menyampaikan, rapat koordinasi bersama stakeholder, baik dari Disperindag, Pertamina, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, perwakilan Bank Indonesia (BI), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Bulog ini telah memastikan situasi terkini kondisi ketersediaan serta harga bahan pangan.
Sesuai yang sudah dipaparkan oleh stakeholder terkait, stok kebutuhan komoditas pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, masih sangat aman dan kondisi harga masih cukup terkendali.
Hanya ada beberapa komoditas yang stoknya minus, seperti bawang putih. Karena konsumsi masyarakat masih menggunakan bawang putih impor dari pada penggunaan produk bawang putih lokal, hingga stok bawang putih (impor) memang terbatas.
“Tetapi, untuk stok komoditas yang lain, seperti beras, telur ayam ras menjelang Nataru ini secara umum masih sangat tercukupi,” ujar dia.