REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut dampak besar pertumbuhan kinerja himpunan bank negara (Himbara) terhadap kontribusi BUMN bagi negara. Asisten Deputi bidang Jasa Keuangan, Kementerian BUMN, Muhammad Khoerur Roziqin, mengatakan kontribusi Himbara berupa pajak dan dividen kepada negara mencapai Rp 64 triliun per kuartal III 2022 atau meningkat 19,3 persen dari kuartal III 2021 yang sebesar Rp 53,6 triliun.
"Kontribusi Himbara sendiri terhadap keseluruhan dividen (BUMN) yang dibayar kepada negara, maka kontribusinya mencapai 61,8 persen," ujar Rozikin saat Media Briefing Capaian Kinerja BUMN 2022 di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (15/12).
Roziqin memerinci kontribusi dividen Himbara mencapai Rp 24,6 triliun per kuartal III dengan rincian BRI sebesar Rp 14 triliun, Mandiri dengan Rp 8,7 triliun, BNI sebesar Rp 1,6 triliun, dan BTN sebesar Rp 143 miliar. Ia menyebut angka ini merupakan 61,8 persen dari total dividen yang diberikan BUMN kepada negara untuk tahun anggaran 2022 yang sebesar Rp 39,7 triliun. Sementara itu, total pajak bank pelat merah pada kuartal III mencapai Rp 39,4 triliun yang berasal dari BRI sebesar Rp 16,1 triliun, Bank Mandiri Rp 15,1 triliun, BNI senilai Rp 5,7 triliun, dan BTN dengan Rp 2,3 triliun.
"Kita coba menghubungkan antara pertumbuhan Himbara dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Himbara berperan sangat signifikan dalam kontribusinya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional secara keseluruhan," ucap Roziqin.
Roziqin menyampaikan pertumbuhan loans atau kredit Himbara sebesar 11,5 persen pada 2017 berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh lima persen. Pun saat tingkat kredit Himbara tumbuh 14 persen membuat tingkat pertumbuhan ekonomi nasional meningkat menjadi 5,17 persen pada 2018, dan meningkat hingga 5,02 persen setahun berselang setelah pertumbuhan Himbara naik 8,26 persen.
"Ketika himbara tumbuhnya sedikit, kecil, pada 2020 (akibat pandemi) hanya 1,06 persen, maka perekonomian nasional itu tumbuh negatif. Kemudian Himbara bangkit lagi pertumbuhannya ke tujuh persen, maka ekonomi nasional di 2021 itu tumbuh 3,69 persen," sambung Roziqin.
Roziqin menambahkan tingkat pertumbuhan kredit Himbara per kuartal III 2022 telah mencapai 9,48 persen dan di saat yang bersamaan perekonomian nasional tumbuh 5,72 persen.
"Dengan data historis ini maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pertumbuhan loans Himbara memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pertumbuhan perekonomian secara nasional," kata Roziqin.