REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT menyebutkan dalam surat An-Nisa ayat 69 tentang para pecinta kebenaran. Siapakah mereka?
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
“Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
Pencinta kebenaran pada ayat tersebut di maksudkan kepada orang yang gemar bersikap jujur. Mereka mengakui kebenaran atau mempraktikkan apa yang dikatakan. Mereka adalah pengikut terbaik para nabi yang dengan segera mengakui kebenaran kenabian.
Contohnya Sayyidina Abu Bakar RA yang mendapat gelar ash-Shiddiq. Allah SWT pun memerintahkan kita untuk selalu bersama dengan orang yang benar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar." (QS at-Taubah ayat 119).
Sebagian ulama berpendapat, mereka adalah para nabi. Mereka juga disebutkan sebagai orang-orang yang selalu menepati janji.