Jumat 16 Dec 2022 05:10 WIB

Trans Batam Mulai Terapkan Pembayaran Nontunai

Ada dua opsi alat dalam pembayaran non tunai yang bisa digunakan masyarakat.

Red: Nidia Zuraya
Konsumen memindai QRIS saat melakukan transaksi pembayaran nontunai. ilustrasi
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Konsumen memindai QRIS saat melakukan transaksi pembayaran nontunai. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau menyebutkan bus Trans Batam mulai menerapkan pembayaran nontunai. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam Salim di Batam, Kamis (15/12/2022), mengatakan penerapan tersebut akan mulai efektif pada 1 Januari 2023.

Ia menyampaikan hal tersebut bertujuan untuk mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) pada pembayaran tiket bus Trans Batam. "Ini dilakukan untuk mendukung Kota Batam menjadi kota digitalisasi. Tahun depan efektif berjalan pada per 1 Januari 2023 hingga ke depannya," kata Salim.

Baca Juga

Adapun dua opsi alat dalam pembayaran non tunai yang bisa digunakan masyarakat ketika pembayaran non tunai diberlakukan pada 2023 yaitu uang elektronik Brizzi dari BRI dan Quick Response Indonesia Standar (QRIS). Menurut Salim dengan menggunakan alat pembayaran non tunai masyarakat akan lebih mudah dengan cara memindai barcode yang terdapat di halte bus maupun alat e-tiketing trans Batam.

"Setelah di scan saldo akan terpotong secara otomatis di kartu atau e-money konsumen sesuai tarif perjalanan. Ini juga akan terhindar dari penggunaan uang palsu," ujar Salim.

Tarif Trans Batam bagi penumpang umum sebesar Rp5 ribu dan pelajar sebesar Rp2.500. Lebih lanjut Salim mengatakan jika penumpang membeli tiket secara non tunai cukup satu tiket untuk perjalanan lebih dari satu koridor selama kurun waktu maksimal 2 jam dari pembelian tiket.

Ia menambahkan masyarakat juga bisa mendapatkan informasi mengenai rute perjalanan, jadwal bus, titik halte terdekat dan pembelian tiket melalui aplikasi sistem informasi penumpang Trans Batam (SIP TB). "Aplikasi ini bisa diunduh melalui ponsel pintar. Jadi ini memudahkan masyarakat juga," ujar dia.

Dengan begitu Salim berharap masyarakat Batam dapat mendukung program pemerintah dan mulai beralih menggunakan pembayaran secara non tunai untuk merealisasikan akselerasi ekonomi keuangan digital nasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement