PDAM Surabaya Uji Coba Bersihkan Pipa dengan Teknologi Baru Korsel
Red: Muhammad Fakhruddin
PDAM Surabaya Uji Coba Bersihkan Pipa dengan Teknologi Baru Korsel (ilustrasi). | Foto: Wordpress
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, Jawa Timur, melakukan uji coba membersihkan pipa air miliknya dengan menggunakan teknologi baru dari Korea Selatan (Korsel).
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono mengatakan, PDAM berupaya meningkatkan kualitas air ke pelanggan salah satunya dengan cara pembersihan pipa.
"Pekerjaan pembersihan pipa dengan metode nitrogen ini baru pertama kali dilaksanakan di Surabaya," katanya, Kamis (15/12/2022).
Uji coba pembersihan pipa sepanjang 200 meter ini dilaksanakan di Jalan Ketintang Madya pada Rabu (14/12) malam. Kondisi pipa yang dibersihkan adalah pipa PVC diameter 100mm berumur 31 tahun, yang mana ada endapan/kerak di pipa yang harus dibersihkan.
Pemilihan pipa tersebut, kata dia,, sesuai hasil monitor dengan menggunakan kamera endoskopi buatan Korea Selatan pada kunjungan pertama pada 14-18 November 2022.
Selain hadir Dirut PDAM, uji coba bersih pipa tersebut juga dihadiri Direktur Operasi PDAM Surabaya Nanang Widyatmoko yang mengawasi langsung pelaksanaan kegiatan dengan didampingi tim dari jajaran terkait.
Selain itu, turut hadir dalam kegiatan ini para Direktur dari BUMD Air Minum di Jawa Timur yaitu dari Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, Perumdam Tirta Cahaya Agung Kabupaten Tulungagung, Perumdam Tirta Patria Kota Blitar.
Perumda Lawu Tirta Magetan, PDAM Sampang, Perumdam Tirta Baluran Kabupaten Situbondo, Perumdam Delta Tirta Sidoarjo, Perumdam Kabupaten Ngawi, PDAM Nganjuk, Perumda Kabupaten Bangkalan, PT SIER, PT Petrokimia Gresik, dan Perumda Kabupaten Sampang.
Ia mengatakan, uji coba pembersihan pipa ini PDAM Surya Sembada bekerja sama dengan Ssenypang Co.Ltd, perusahaan asal Korea Selatan yang bergerak di bidang penanganan air bersih.
"Ssenypang Co.Ltd pada uji coba pembersihan pipa air minum itu menggunakan teknologi baru, yaitu memanfaatkan gas nitrogen bertekanan tinggi," demikian Arief Wisnu Cahyono.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
