REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan keuangan J.P.Morgan menaikan perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China pada tahun 2023 sebanyak 30 basis poin menjadi 4,3 persen. Perbaikan ini dilakukan setelah China melonggarkan peraturan ketat Covid-19.
Pada Kamis (15/12/2022) J.P Morgan juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi perekonomian terbesar kedua di dunia itu pada tahun 2022 dari yang sebelumnya 2,9 persen menjadi 2,8 persen.
Perubahan prediksi juga dialami Jerman yang merupakan perekonomian terbesar di Eropa. Lembaga think tank ekonomi IFO memprediksi resesi Jerman akan lebih ringan dibanding yang diperkirakan sebelumnya. Pada tahun 2023 IFO meramalkan kontraksi perekonomian Jerman sebesar 0,1 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan prediksi sebelumnya yang sebesar 0,3 persen.
Dalam pernyataannya, Rabu (14/12/2022) kemarin IFO mengatakan pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi tumbuh 1,8 persen atau lebih rendah dari prediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebelumnya sebesar 1,6 persen. Sementara inflasi tahun ini sebesar 7,8 persen dan. 6,4 persen pada tahun depan.