Kamis 15 Dec 2022 19:47 WIB

Resesi Membayangi, Banyak Orang Tetap Ingin Pelesiran

Fenomena frugal travel diprediksi menjadi tren masa depan industri pariwisata.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Partner
.
Foto: network /Shelbi Asrianti
.

Desa Sade di Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, menjadi salah satu destinasi<a href= wisata budaya yang populer di Lombok. (DOK Shelbi Asrianti)" />
Desa Sade di Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang populer di Lombok. (DOK Shelbi Asrianti)

JAKARTA -- Hasil survei Travel Report 2022 dari Pegipegi menunjukkan sebagian orang tetap ingin melancong tahun depan. Padahal, banyak orang telah menyadari adanya potensi resesi ekonomi di tahun 2023. Survei diikuti lebih dari 450 responden pelanggan Pegipegi.

Survei dilakukan secara daring selama 2 November hingga 25 November 2022. Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 80 persen responden tetap berencana melakukan traveling. Temuan menarik lain, 49 persen responden telah melancong lebih dari lima kali sepanjang 2022. Mayoritas berwisata bersama keluarga.

Pegipegi juga mengumpulkan dan mengolah data internal untuk mengungkap tren traveling masyarakat setelah lebih dari dua tahun berkutat dengan pandemi Covid-19. Vice President of Commercial and Marketing Pegipegi, Ryan Kartawidjaja, mengatakan bahwa tahun 2022 menjadi momen kebangkitan industri pariwisata.

"Momen kebangkitan pariwisata ini juga didukung sejumlah temuan yang menunjukkan minat masyarakat untuk traveling tetap tinggi. Pencarian kata healing meningkat 500 persen di Google Search dan menjadi konsep baru dalam dunia travel," ujar Ryan.