Kamis 15 Dec 2022 21:36 WIB

Alquran Menyebut Malam dengan Lail yang Berarti Hitam, Ini Penjelasan Pakar  

Alquran menjelaskan tentang makna malam yang berarti gelap

Rep: A Syalaby Ichsan / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi malam. Alquran menjelaskan tentang makna malam yang berarti gelap
Foto: Republika/mgrol101
Ilustrasi malam. Alquran menjelaskan tentang makna malam yang berarti gelap

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ada banyak rahasia mengapa Allah SWT menyebutkan waktu malam dalam Alquran.  

Malam menjadi salah satu sarana Allah SWT untuk menunjukkan kekuasaan-Nya. Lewat malam, manusia menjadi sadar jika hidup tak melulu bicara tentang siang nan benderang. 

Baca Juga

Makhluk-makhluk Allah SWT itu berjalan dengan seimbang di dalam 'peraturan lalu lintas' yang diistilahkan sebagai sunnatullah. 

لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. “(QS Yasin ayat 40).” 

Makhluk-makhluk noktural malu-malu mem perlihatkan batang hidungnya. Mereka men cari kehidupan di tengah sendu cahaya rembulan. Di tengah saru suara mereka, manusia beristirahat. 

Selama 24 jam beraktivitas, maka delapan jam waktu rata-rata manusia dimanfaatkan untuk tidur. Masa hibernasi itu pun kerap dilakukan pada malam hari. 

وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”  (QS ar-Rum ayat 23). 

Malam pun merupakan makhluk yang menjadi objek sumpah Allah SWT dalam Alquran.

وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang).” (QS Al-Lail ayat 1). 

Prof Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah menjelaskan, kata al-lail dari segi bahasa berarti hitam. Dia pun memadankannya dengan malam dan rambut (yang hitam). 

Mereka dinamakan sebagai lail. Malam merupakan waktu terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar. 

Malam demikian panjang, bertingkat-tingkat kepekatan hitamnya demikian dengan siang dengan kebenderangannya. 

Ini mengisyaratkan tingkat-tingkat amalan manusia yang baik dan buruk. Ada yang mencapai puncakkebaikan atau keburukandan ada juga yang masih berproses di perjalanan. 

Menurut Quraish, surat ini merupakan salah satu dari sepuluh surah pertama yang turun. Pada masa itu, kegelapan masyarakat kafir Quraisy masih sangat pekat, meski cahaya iman sudah mulai menyingsing. Ayat tersebut menandakan itu. 

Prof Salman Harun dalam Secangkir Juz Terakhir menjelaskan, malam dalam ayat ini merupakan malam yang sudah gulita. 

Tidak ada lagi keramaian di dalamnya. Yang ada, hanyalah suara dengkur manusia. Inilah malam sebagai personifikasi hati manusia yang sudah tertutup rapat. Dia tidak lagi mampu melihat adanya Tuhan dan tidak mengakui kebenaran.   

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement