Kamis 15 Dec 2022 22:12 WIB

Ketum PBNU Harap Serikat Buruh NU Gerakkan Dakwah pada Kaum Pekerja

Serikat Buruh NU atau Sarbumusi adalah gerakan keagamaan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Ketum PBNU Harap Serikat Buruh NU Gerakkan Dakwah pada Kaum Pekerja
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Ketum PBNU Harap Serikat Buruh NU Gerakkan Dakwah pada Kaum Pekerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf memiliki harapan kelompok Serikat Buruh NU yang biasa disebut Sarikat Buruh Muslimin Indonesia atau Sarbumusi ikut menggerakkan dakwah Islam ala NU kepada kaum pekerja. Hal itu ia sampaikan saat melantik Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi (DPP K-Sarbumusi) dan Pengurus Pusat Federasi Sarbumusi NU Periode 2022-2027 di Hotel Acacia Hotel & Resort, Jakarta Pusat.

Di awal sambutannya, Ketum PBNU mengingatkan para aktivis buruh di jajaran DPP Sarbumusi sekaligus para anggota bahwa, Sarbumusi merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama (NU) dan NU adalah entitas keagamaan, gerakan keagamaan.

Baca Juga

"Maka sebelum apapun yang menjadi beban dari gerakan buruh Sarbumusi ini pertama-tama gerakannya adalah gerakan keagamaan. Ini penting untuk dipahami sejak awal. Karena dunia perburuhan luar biasa dinamis sejak awal kemunculannya hingga sekarang," kata Gus Yahya, dalam siaran pers Sarbumusi, Kamis (15/12/2022).

Ke depan, banyak fenomena besar yang baru yang akan sangat memengaruhi dinamika dunia perburuhan dan industri. "Atas dasar kesadaran akan keberadaan Sarbumusi sebagai bagian dari gerakan keagamaan NU akan memberikan referensi paripurna bagi Sarbumusi dalam menanggapi berbagai dinamika yang dihadapi, apapun keadaannya kembali pada jati diri sebagai gerakan keagamaan NU," katanya.

Gus Yahya mengajukan usulan-usulan terkait bagaimana sebaiknya Sarbumusi menanggapi berbagai macam dinamika yang mengadang di depan. Gus Yahya sebagai Ketum PBNU pun menginstruksikan kepada jajaran DPP Sarbumusi untuk sowan ke para kiai untuk meminta ijazah demi menjalankan tugas advokasi kaum buruh.

"Jadi Sarbumusi selain membangun wacana tentang kebijakan-kebijakan atau berpikir tentang model-model pelayanan tapi juga bisa mengembangkan dan menghidupkan tradisi tradisi keagamaan yang dimiliki oleh NU," katanya.

Presiden DPP K-Sarbumusi NU Irham Ali Saifuddin mengatakan saat ini gerakan buruh sedang menghadapi tantangan yang sangat berat. "Pertama, fokus pada penciptaan lapangan kerja sebagai program prioritas kita, mengingat angka pengangguran kita juga tinggi, mengingat misalnya sektor informal kita juga masih tinggi, dan pertumbuhan angkatan kerja yang terus tumbuh," kata Irham.

Sarbumusi akan berada di garis terdepan, untuk mengawal isu-isu terkait Investa. "Sarbumusi akan memastikan setiap investasi yang masuk ke Indonesia ini akan dibarengi pada upaya untuk mensejahterakan buruh di Indonesia," ujarnya.

Ketua Umum Federasi Transportasi, Pendidikan dan sektor Informal (Federasi TPI) Sarbumusi NU Fika Taufiqurrohman menyatakan bahwa kepengurusan Federasi TPI akan fokus pada perbaikan administrasi keorganisasian, penambahan keanggotan federasi, kaderisasi formal dan peningkatan SDM.

“Terdapat empat pekerjaan rumah Federasi TPI Sarbumusi NU yang harus terselesaikan. Pertama, memperbaiki sistem administrasi keorganisasian. Kedua, penambahan anggota federasi TPI. Khusus bidang pendidikan, kami akan segera berkoordinasi dan bersinergi dengan Persatuan Guru NU (Pergunu), LP Ma’arif, Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPTNU),” jelas Fika.

Fika menambahkan kaderisasi formal diperlukan untuk mentransformasikan pengetahuan perburuhan dan meningkatkan SDM anggota Sarbumusi NU dengan berbagai kegiatan. “Ketiga, kaderisasi formal bertujuan mentransformasikan pengetahuan serikat pekerja dan hukum perburuhan nasional maupun dunia internasional. Keempat, Federasi TPI berupaya meningkatkan kapasitas SDM anggota Sarbumusi NU melalui pelatihan maupun kegiatan lain di berbagai bidang,” tambahnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement