Jumat 16 Dec 2022 01:46 WIB

Meski RI Over Suplai Semen, SMGR Tetap Optimistis Rajai Pasar Industri

Over suplai semen terjadi lantaran total kapasitas produksi tembus 119 juta ton

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMRG) tetap optimistis pasar industri semen nasional tetap bergairah meskipun saat ini Indonesia mengalami surplus semen. Perseroan juga meyakini masih tetap akan merajai pasar dalam negeri sebagai pemain utama.
Foto: istimewa
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMRG) tetap optimistis pasar industri semen nasional tetap bergairah meskipun saat ini Indonesia mengalami surplus semen. Perseroan juga meyakini masih tetap akan merajai pasar dalam negeri sebagai pemain utama.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMRG) tetap optimistis pasar industri semen nasional tetap bergairah meskipun saat ini Indonesia mengalami surplus semen. Perseroan juga meyakini masih tetap akan merajai pasar dalam negeri sebagai pemain utama.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Semen Indonesia, Andriano Hosny Panangian, menjelaskan, over suplai semen tengah terjadi lantaran total kapasitas produksi tembus 119 juta ton sementara rerata kebutuhan masih berkisar 65 juta ton.

Menurutnya, di tengah situasi over suplai, yang terpenting bagi perseroan yakni dengan penguatan sistem logistik agar produksi semen dapat dijangkau dengan mudah oleh konsumen.

"Jadi strateginya adalah perkuat sistem logistik. Kenapa? Orang bangun pabrik tapi mereka tidak hanya butuh produksi tapi juga bagaimana bisa mengamankan transportasi dan gudang untuk sampai ke konsumen akhir," kata Andriano dalam Media Sharing SIG di Semarang, Kamis (15/12/2022).

Ia menuturkan, total kapasitas produksi nasional 119 juta ton itu tersebar di seluruh Indonesia. Adapun pangsa pasar terbesar semen saat ini terdapat di wilayah Jawa dan Sumatera.

Total kapasitas produksi nasional Semen Indonesia saat ini mencapai 52 juta ton per tahun dengan pangsa pasar terbesar di Jawa sekitar 55 persen dan di Sumatera 20 persen.

Perseroan, kata Andriano, telah memiliki jaringan logistik yang kuat di dua wilayah tersebut. "Artinya, logistik itu penting. Kita sudah tahu caranya dan kekuatan kita yang sangat bisa mempengaruhi bisnis industri semen," katanya.

Sementara itu, Andriano mengatakan, pangsa pasar ekspor juga masih cukup prospek terutama ke kawasan Australia, China, hingga Bangladesh. Ia menuturkan, dari total produksi 52 juta ton per tahun, porsi ekspor sedikitnya berkisar 6 juta ton hingga 10 juta ton.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement