Jumat 16 Dec 2022 07:25 WIB

Belajar Toleransi dari Masyarakat Dayak Meratus

Memiliki pengetahuan makanan halal-haram dalam Islam, masyarakat Dayak Meratus mempraktikkan toleransi.

Rep: oohya! I demi Indonesia/ Red: Partner
.
Foto: network /oohya! I demi Indonesia
.

Ikan gabus dan labu menjadi bahan sayur bagi masyarakat adat<a href= Dayak Meratus di Kalimantan Selatan. Untuk acara-acara tertentu mereka akan memasak ayam (foto: priyantono oemar)." />
Ikan gabus dan labu menjadi bahan sayur bagi masyarakat adat Dayak Meratus di Kalimantan Selatan. Untuk acara-acara tertentu mereka akan memasak ayam (foto: priyantono oemar).

Masyarakat Dayak Meratus tidak menawarkan makanan haram kepada tamu Muslim. 

Ketika akan mengadakan syukuran panen masyarakat Dayak Meratus harus menyiapkan makanan. Biasanya ada ayam dan babi hutan yang akan dimasak. Kami akan ikut syukuran itu. Mereka mempersilakan kami untuk menyembelih ayam, tetapi tidak mempersilakan kami untuk menyembelih babi.

Rupanya mereka memiliki pengetahuan soal makanan halal-haram. Tahu bahwa makanan yang tidak disembelih atas nama Allah haram bagi Muslim. Tahu bahwa daging babi hutan haram bagi Muslim. Maka, kami pun mengikuti permintaan mereka untuk menyembelih ayam. Mengapa mereka tidak menyajikan makanan haram kepada tamu yang mereka ketahui sebagai Muslim? Mereka mengaku akan berdosa jika menghidangkan makanan haram kepada Muslim.

Masyarakat Dayak Meratus di Kalimantan Selatan menganut agama Kaharingan. Tapi untuk urusan adminsitrasi negara, di KTP ditulis beragama Hindu.

Priyantono Oemar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement