REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membutuhkan 1.500 kamera CCTV untuk memantau pergerakan masyarakat. Jumlah kamera CCTV saat ini baru mencapai di angka kurang lebih 200 unit yang tersebar di berbagai persimpangan jalan.
"Sekarang 200 lebih CCTV, idealnya Kota Bandung punya 1.500," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Yayan Brilyana, Jumat (16/12/2022).
Dengan kondisi tersebut, ia mengungkapkan pihaknya terus berupaya menambah kamera CCTV tiap tahun. Tahun 2022 ini, pihaknya memasang 55 unit kamera CCTV di berbagai tempat yang rawan tindak kejahatan. "CCTV ini sekarang bertambah di 55, kita tempatkan di tempat rawan. Saya minta masukan kepolisian dan kewilayahan," ujarnya.
Yayan mengatakan sebagian CCTV yang dipasang sudah menggunakan program analisis yang dapat menghitung kendaraan masuk ke Jalan Braga. Selain itu dilengkapi speaker yang terkoneksi dengan telepon genggam.
"Kalau penambahan 55 CCTV apakah cukup tentu kurang. Kota-kota besar punya mata mulut telinga di setiap tempat. Kalau CCTV ini kan hanya mata. Nah di luar negeri itu sudah setiap jengkal ada CCTV. Begitu kita melakukan pelanggaran surat masuk ke kita," katanya.
Yayan menuturkan lokasi pemasangan kamera CCTV di Kota Bandung sudah menyebar di berbagai wilayah. Pihaknya mengintegrasikan kamera CCTV milik Diskominfo Bandung dengan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, dan Dinas Perhubungan.
"Memang ada beberapa yang belum muncul karena CCTV itu teknologi lama. Kita pasang CCTV dari 2014. Nah itu yang harus kita ganti dan menjadi fokus kita di 2023," katanya.
Pihaknya pada tahun 2023 tidak akan menambah CCTV akan tetapi mengganti CCTV yang lama dengan CCTV dengan teknologi baru. Total sepuluh hingga 15 CCTV akan dipasang.
"2023 masih ada penambahan sekitar 10-15 CCTV, yang harus diganti itu ada 80 CCTV di 2023," katanya.