Jumat 16 Dec 2022 15:06 WIB

Bacaan Bilal Sholat Jumat, Arti dan Tata Caranya

Setiap melaksanakan sholat Jumat, pasti ada seorang yang ditunjuk sebagai Bilal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Adzan (ilustrasi). Bacaan Bilal Sholat Jumat, Arti dan Tata Caranya
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Adzan (ilustrasi). Bacaan Bilal Sholat Jumat, Arti dan Tata Caranya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Setiap melaksanakan sholat Jumat, pasti ada seorang yang ditunjuk sebagai Bilal atau yang disebut juga dengan muraqqi. Tugasnya adalah mengumandangkan azan, iqamat, dan seruan untuk khatib agar naik ke atas Mimbar.

Namun, sebagian umat Islam di Indonesia barangkali ada yang belum mengetahui doa dan tata caranya untuk menjadi seorang bilal Jumat. Bahkan, mungkin juga tidak memahami makna doa yang dibaca muraqqi tersebut.

Baca Juga

Untuk membantu sobat Republika, berikut kami sajikan bacaan doa Bilal sholat Jumat lengkap dengan maknanya, serta tata caranya.

Bacaan Bilal Sholat Jumat, Arti dan Tata Caranya

Pertama, bilal mengundang azan

Sebelum khatib menyampaikan khutbah, Bilal Jumat akan berdiri untuk mengumandangkan azan pertama dengan menghadap arah kiblat. Pada saat mengumandangkan adzan pertama ini, seorang Bilal dianjurkan untuk memanjangkan suara sebagai pertanda bahwa sudah masuk waktu sholat Jumat.

Setelah azan selesai, Bilal Jumat biasanya akan memberikan jeda waktu agar jamaah sholat Jumat dapat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat.

Kedua, seruan untuk khatib

Setelah jamaah melaksanakan sholat sunnah, Bilal Jumat kemudian berdiri di depan mimbar dengan menghadap ke arah jamaah sembari membawa tongkat. Lalu, Bilal mengumandangkan seruan sebagai tanda Khatib untuk naik ke atas mimbar untuk memulai khutbah. Berikut bacaan seruan untuk khatib:

مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَو (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Ma’a syirol muslimin, wa zumrotal mu’minina rohimakumulloh, ruwiya ‘an abi hurairota rodliyallohu’anhu annahu qoola, qoola rosulullohi shollallohu ‘alaihi wa sallam idza qulta lishohibika yaumal jum’ati anshit, wal imaamu yakhtubu faqod laghout, anshitu wasma’u wa athi’u rohimakumulloh (2 kali) Anshitu wasma’u wa athi’u la’alakum turhamun.

Artinya: "Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Huraiarah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: ketika kamu berkata "ansit" kepada temanmu pada hari Jumat (salat Jumat), sedangkan khatib sedang berkhotbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada Jumat baginya, maka perhatikan kebaikan dan taatilah, semoga Allah memberikan kepada kamu sekalian."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement