Sabtu 17 Dec 2022 05:05 WIB

Mengulik Sejarah Islam di Argentina

Muslim hadir di Argentina selama abad ke-15 hingga ke-16.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Masjid raya di Buenos Aires, Argentina. Mengulik Sejarah Islam di Argentina
Foto: YOUTUBE
Masjid raya di Buenos Aires, Argentina. Mengulik Sejarah Islam di Argentina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang sepak bola Lionel Messi hingga Cristiano Ronaldo banyak diperbincangkan selama Piala Dunia FIFA 2022 ini. Tapi yang tidak kalah dibahas adalah tentang Islam dan Muslim karena berbagai upaya tuan rumah Qatar dalam mengenalkan Islam dalam ajang tersebut.

Selain Islam di Qatar, pembahasannya kemudian melebar hingga ke negara-negara peserta Piala Dunia. Salah satunya adalah Argentina yang bertanding di final pada Ahad (18/12/2022) mendatang. Lantas bagaimanakah Islam dan Muslim di Argentina?

Baca Juga

Selain banyak mencetak atlet sepak bola ternama hingga negara dengan luas wilayah terbesar kedelapan di dunia, banyak yang tidak mengetahui dua persen populasinya adalah Muslim. Tidak banyak sorotan atas data ini di negera Amerika Latin tersebut sebanyak sorotan di Eropa atau Amerika Serikat.

Dilansir dari About Islam, Senin (12/12/2022), Argentina adalah negara yang didominasi Kristen tetapi menjadi bangsa dnegan sistem sekuler. Pemeluk agama bebas membangun masjid dan melakukan dakwah karena ada undang-undang yang melarang diskriminasi agama. Ini adalah sesuatu yang tidak terlihat di banyak negara lain di negara yang lebih maju di mana tindakan islamofobia merajalela.

Kedatangan Islam di Argentina

Kehadiran Muslim di Argentina saat ini berasal dari masa eksplorasi dan penaklukan Spanyol selama abad ke-15 hingga ke-16. Pemukim Muslim pertama yang disebutkan adalah Moorish-Morisco abad ke-15 (Muslim dari semenanjung Iberia keturunan Afrika Utara dan Spanyol) yang menjelajahi Amerika dengan penjelajah Spanyol. Banyak dari mereka menetap di Argentina yang melarikan diri dari penganiayaan di Spanyol.

Ajaran Islam juga dibawa ke Argentina oleh imigran dari negara-negara Arab, seperti Suriah dan Lebanon. Saat ini, di Argentina terdapat 3,5 juta keturunan Arab. Meskipun mayoritas dari mereka menganut Kristen dan Yahudi.

Kebebasan Beragama

Muslimin memang tampak hidup nyaman tanpa diskriminasi sosial di Argentina. Pemerintah Argentina juga telah mengeluarkan undang-undang untuk kebebasan berjilbab bagi Muslimah. Wanita Muslim juga diizinkan mengenakan jilbab di KTP ataupun paspor mereka.

Kebutuhan pangan halal di negara ini juga cenderung mudah. Restoran halal banyak beredar dan pemotongan hewan halal pun tersedia. Pemakaman Muslim juga ada di Buenos Aires yang didukung penuh pemerintah.

Masjid-masjid dibangun pada 1980-an. Masjid Komunitas Syiah pertama dibuka di Buenos Aires pada 1983 dengan dukungan dari Kedutaan Besar Iran. Ada juga King Fahd Islamic Cultural Center yang diresmikan pada 2000 atas inisiatif Kerajaan Arab Saudi untuk Argentina. Masjid yang dibangun dnegan inisiatif Arab saudi inilah yang kemudian menjadi masjid terbesar, tak hanya di Argentina, tapi juga di Amerika Latin. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement