REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (15/12/2022) menyatakan kesediaan negaranya untuk bekerja sama dengan Suriah dan Rusia dalam upayanya melawan terorisme.
“Saat ini, kami ingin mengambil langkah dengan Suriah dan Rusia. Untuk ini, pertama, organisasi intelijen kami harus bertemu, kemudian menteri pertahanan kami dan, kemudian menteri luar negeri kami harus bertemu,” kata Presiden Erdogan kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan saat kembali dari Turkmenistan.
Dia mengatakan para pemimpin Turki, Rusia, dan Suriah juga dapat bertemu untuk melakukan pembicaraan setelah pertemuan pejabat intelijen, pertahanan, dan asing.
Erdogan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut proposal ini dalam pembicaraan telepon terbaru mereka.
Menekankan bahwa organisasi teror itu aktif di Suriah, terutama di bagian utaranya, Erdogan mengatakan negaranya akan mengambil tindakan sendiri jika negara-negara seperti AS terus menyediakan "ribuan truk" senjata, amunisi, peralatan, dan senjata untuk teroris di Suriah.
Presiden Turki juga mengecam pernyataan terbaru kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell yang menargetkan Turki atas hubungannya dengan Rusia dan mendesaknya untuk bergabung dalam sanksi UE terhadap Moskow.
"Saya tidak menganggap Borrell sebagai lawan bicara saya. Dia hanya bisa menjadi lawan bicara Tuan (Menteri Luar Negeri Turki) Mevlut (Cavusoglu)," kata Erdogan.
"Dengan kata lain, Borrell tidak dapat menunjuk atau mengatur hubungan kita dengan Rusia. Dia tidak memiliki kualitas maupun kapasitas untuk membuat keputusan seperti itu mengenai masalah ini. Itu adalah komentar yang menjijikkan," tambah dia.
Ditanya tentang langkah-langkah Jerman terhadap upaya kudeta yang aneh oleh ekstremis sayap kanan, Erdogan menyambut baik langkah-langkah tersebut dan mengatakan menjelaskan proses dalam aturan hukum itu penting.
"Rakyat saya, negara saya, yang paling memahami perasaan Jerman terhadap rencana kudeta. Sayangnya, saya tidak bisa mengatakan bahwa kami melihat simpati dan pengertian yang sama dari teman dan sekutu kami Jerman," tekan dia.