Piala Dunia Qatar 2022 Lambungkan Popularitas 'Blue Lock'
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Karakter dalam anime Blue Lock, Yoichi Isagi | Foto: Tangkapan layar
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepopuleran Blue Lock terus meningkat seiring gelaran Piala Dunia Qatar 2022. Anime Jepang ini mendapat perhatian, baik di dunia sepak bola maupun di dunia anime, terlebih sejak diketahui kreator dari Blue Lock ikut berkontribusi dalam Piala Dunia.
Pasalnya, kreator Blue Lock yakni Muneyuki Kaneshiro dan Yusuke Nomura, mendesain jersey Timnas Jepang untuk berlaga di Piala Dunia 2022. Keduanya memulai cerita Blue Lock dengan menulis manganya pada 2018 lalu.
Untuk adaptasi animenya, season pertama baru dirilis pada Oktober 2022 lalu. Anime ini bersaing dengan anime hits lain yang juga dirilis di musim gugur 2022.
Seperti Chainsaw Man, Spy X Family, My Hero Academia Season 6, BLEACH: Thousand-Year Blood War, Lycoris Recoil, dan masih banyak anime lainnya. Meski bersaing dengan anime-anime tersebut, namun Blue Lock menjadi salah satu pusat perhatian bersamaan dengan 'demam' Piala Dunia 2022.
Tidak hanya sukses dengan adaptasi animenya, penjualan manga Blue Lock juga turut meroket seiring dengan Piala Dunia. Hal ini terlihat dari laporan Oricon yang menyebutkan penjualan manga Blue Lock meledak dalam dua pekan terakhir, tepatnya di dua pekan pertama Desember 2022.
Dalam kurun waktu tersebut, Oricon melaporkan bahwa penjualan manganya mencapai dua juta kopi. Meroketnya penjualan ini memperkuat kepopuleran Blue Lock.
Bagi penggemar yang belum menyaksikan Blue Lock, saat ini masih tayang dan dapat ditonton di Crunchyroll. Animenya sendiri digarap oleh studio Eight Bit
Blue Lock bercerita tentang program yang dirancang oleh federasi sepak bola Jepang, setelah kekalahan Timnasnya di Piala Dunia 2018. Dengan menyewa Ego Jinpachi sebagai pelatih, Jepang berupaya membentuk tim sepak bola terhebat di dunia.
Melalui program yang diberi nama Blue Lock itu, dikumpulkan semua pemain sepak bola yang memiliki kemampuan dari seluruh penjuru Jepang. Jinpachi sendiri bertugas untuk mencari penyerang terhebat dari pemain yang sudah dikumpulkan tersebut.
Salah satu pemain sepak bola yang masih duduk di bangku SMA, Yoichi Isagi pun memutuskan untuk bergabung dalam program itu, dalam rangka menjadi pemain terhebat di dunia. Namun, mereka yang gagal dalam program Blue Lock ini tidak akan pernah diizinkan untuk mewakili Jepang kedepannya.