REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berambisi menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan syariah dunia. Langkah awal telah dilakukan Erick dengan mengambil inisiatif mendorong merger tiga Bank Syariah Himbara menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada Februari 2021.
"Hal ini menciptakan Bank Syariah terbesar di Tanah Air dengan synergy value yang positif," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/12) malam.
Erick memastikan BSI hadir untuk memperkuat ekosistem syariah agar Indonesia tidak hanya menjadi penikmat produk-produk industri halal, tetapi juga menjadi sentra produksi untuk pengembangan produk lokal.
Mantan Presiden Inter Milan tersebut menyampaikan konsolidasi bank syariah Himbara dalam BSI akan memperkuat ekosistem perbankan syariah dan juga memperluas pasar serta jangkauan keuangan syariah di pentas perekonomian nasional.
"Kita juga bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja nantinya," lanjut Erick.
Erick menyebut kepercayaan masyarakat kepada BSI pun terus meningkat. Dengan lebih dari 1.200 kantor cabang di seluruh Indonesia. Hal ini tecermin dari lonjakan pertumbuhan customer dan volume bisnis yang mendukung pertumbuhan laba yang konsisten, yakni tumbuh di kisaran 40 persen
selama dua tahun berturut-turut serta mencapai rasio profitability baik ROE dan ROA yang jauh meningkat dibandingkan bank legacy.
Dia menilai sudah banyak hal yang sudah dilakukan BSI dalam memperkuat kolaborasi untuk akselerasi ekonomi syariah yang berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pencapaian pun tidak sedikit.
"Kini tugas berikutnya, bagaimana fokus mengembangkan industri halal nasional sehingga mampu memainkan peran utama dalam pentas global dan mendorong inklusi bisnis serta keuangan syariah agar kian maju dan profesional," kata Erick.