REPUBLIKA.CO.ID, Nama lengkapnya adalah Abbas Qasim Ibnu Firnas. Dia terlahir di Izn-Rand Onda, Andalusia, pada tahun 810 M. Ibnu Firnas berasal dari suku Berbar. Ia adalah ilmuwan serbabisa yang menguasai beragam ilmu. Selain dikenal sebagai seorang penerbang perintis yang tangguh, dia juga seorang ahli kimia, inventor, musisi, fisikawan, penyair astronom, dan insinyur yang mumpuni.
Selain menemukan berbagai teknologi penting dalam dunia penerbangan, dia juga sukses menciptakan sebuah jam air yang dikenal dengan sebutan Al-Maqata. Tak cuma itu, dia juga berhasil memciptakan gelas berwarna. Dalam astronomi, Ibnu Firnas pun mampu menciptakan rantai cincin untuk menjelaskan gerakan planet dan bintang.
Ibnu Firnas meninggal dunia 12 tahun setelah uji coba terbang keduanya. Cedera yang dialaminya saat melakukan penerbangan membuat kondisi kesehatannya memburuk. Sejarawan Barat Philip K Hitti menempatkannya sebagai orang yang hebat--manusia pertama dalam sejarah yang melakukan uji coba ilmiah penerbangan.
Ketika orang-orang Barat mengajar anak-anaknya tentang kisah Wright Bersaudara, negara-negara Islam justru memperkenalkan generasi mudanya tentang kisah keberhasilan Ibnu Firnas. Sebagai bentuk penghormatan, pemerintah Libya mengeluarkan perangko untuk memperingatinya. Bangsa Irak membangun patung sang penerbang di sekitar lapangan terbang internasionalnya. Ia juga diabadikan sebagai nama bandara di utara Baghdad.