REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Target untuk melakukan transisi energi guna memenuhi kebutuhan energi yang lebih bersih di masa mendatang telah disepakati seluruh pihak, termasuk para pemangku kepentingan di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri di sektor migas diperlukan agar kebijakan yang tepat dan model bisnis yang kompetitif untuk mendukung penerapan teknologi rendah emisi pada aktivitas migas di Indonesia dapat segera terwujud.
Hal itu disampaikan Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) periode 2023, Yuzaini Bin Md Yusof, dalam keterangan tertulisnya di sela-sela acara IPA Annual General Meeting (AGM) ke-51, di Jakarta, Senin lalu. Industri hulu migas di Indonesia ke depan masih akan memegang peranan yang penting karena penyediaan energi yang berkelanjutan dan terjangkau merupakan hal yang harus dipastikan keberadaannya oleh seluruh pemangku kepentingan.
Kerja sama yang erat di antara para pelaku industri dengan pemerintah pun menjadi sangat penting untuk dilanjutkan agar kebijakan yang dihasilkan terkait transisi energi dapat menguntungkan seluruh pihak, baik regulator maupun investor.
Ada sejumlah hal yang menjadi fokus IPA dan akan dilanjutkan pelaksanaannya pada 2023, di antaranya adalah penurunan emisi karbon oleh sektor migas tidak hanya terkait upaya mengurangi jumlah emisi karbon. Lebih daripada itu, dibutuhkan upaya seluruh pihak untuk menarik investasi guna penerapan tekonologi yang rendah karbon.
Penerapan tekonologi CCS/CCUS pada aktivitas sektor migas untuk mendukung penyediaan energi lebih bersih dan berkelanjutan memerlukan dukungan kebijakan dari sisi peraturan dan keuangan. Peran strategis sektor migas untuk menghadapi dua tantangan global di bidang energi, yaitu peningkatan kebutuhan energi dan penurunan emisi karbon. Peran gas bumi sebagai sumber energi yang telah tersedia, terjangkau, dan dapat diandalkan karena lebih bersih untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong, menyampaikan IPA selama 2022 telah melakukan sejumlah kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memberikan masukan tentang hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka memperbaiki iklim investasi hulu migas di Indonesia dan terkait upaya pengurangan emisi karbon demi mendukung target net zero emission maupun target produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan pemerintah sebelumnya.
Dalam acara AGM tersebut juga diumumkan pula struktur jajaran Dewan Pengawas dan Dewan Direksi IPA untuk periode 2023. Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi, Triharyo Indrawan Soesilo, ditunjuk menjadi Dewan Pengawas IPA pada periode ini.