Jumat 16 Dec 2022 17:39 WIB

Tren Kasus Covid-19 Menurun 40 Persen

Dua pekan terakhir kasus konfirmasi Covid-19 di kisaran 2.000 per hari.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Warga berjalan melintasi mural bertemakan Covid-19 di kawasan Cawang, Jakarta, Jumat (8/7/2022). Pemerintah merevisi status PPKM dari semula level 2 turun menjadi level 1 di Jakarta dan wilayah aglomrasinya yakni Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi mulai 6 Juli hingga 1 Agustus 2022 mendatang. Sementara Wakil Presiden RI Maruf Amin, mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan ditengah peningkatan jumlah kasus positif Covid-19.  Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga berjalan melintasi mural bertemakan Covid-19 di kawasan Cawang, Jakarta, Jumat (8/7/2022). Pemerintah merevisi status PPKM dari semula level 2 turun menjadi level 1 di Jakarta dan wilayah aglomrasinya yakni Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi mulai 6 Juli hingga 1 Agustus 2022 mendatang. Sementara Wakil Presiden RI Maruf Amin, mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan ditengah peningkatan jumlah kasus positif Covid-19. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, tren kasus konfirmasi harian mengalami penurunan sejak dua minggu terakhir, yakni dari 5.025 menjadi 1.935 kasus atau sekitar 40 persen. Kondisi ini, kata dia, menggambarkan situasi masyarakat yang dinilai sudah siap untuk hidup berdampingan dengan virus Covid-19.

“Tergambar dari tren kasus konfirmasi yang terpantau mengalami penurunan kasus per 15 Desember 2022, di mana sejak dua minggu terakhir terdapat penurunan jumlah kasus konfirmasi harian, dari 5.025 menjadi 1.935 atau mengalami penurunan sekitar 40 persen,” kata Reisa saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (16/12/2022).  

Baca Juga

Sementara, tren kasus aktif dalam dua minggu terakhir juga mengalami penurunan, dari 59.819 kasus menjadi 38.137 kasus. Penurunan kasus aktif ini seiring dengan penurunan jumlah pasien meninggal dunia dalam dua minggu terakhir yakni dari 2,4 persen menjadi 2,3 persen.

Sedangkan, keterisian rumah sakit Covid-19 atau BOR nasional pada seminggu terakhir tercatat menurun sebesar 24,14 persen. “Lalu apabila kita telaah tren positivity rate pada dua minggu terakhir juga menurun, dari 15,12 persen menjadi 5,86 persen,” tambah dia.

Reisa mengatakan, angka tersebut menunjukan keadaan yang sebenarnya jika seluruh masyarakat terus bekerja sama dalam melakukan testing dan juga tracing. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat yang tengah mengalami gejala atau sedang sakit agar melakukan pemeriksaan swab atau testing guna memastikan kondisinya.

“Ingat, makin cepat diketahui akan menghindari penularan antar keluarga, teman, dan masyarakat luas. Makin cepat diketahui akan makin baik prognosisnya karena akan mendapatkan pengobatan yang tepat,” ujarnya.

Menurut informasi Kepala Seksi Surveilance Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabilah Salama, Reisa menyebut pasien yang mengalami gejala berat atau fatal karena terlambat melakukan pemeriksaan PCR. Sehingga diagnosa dan pengobatan yang diberikan pun terlambat.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement