Jumat 16 Dec 2022 19:32 WIB

Cinta Allah Bisa Didapatkan dengan Mengikuti Sunnah Nabi

Cinta pada Allah terwujud dengan melakukan perbuatan yang diridhai oleh-Nya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Matahari terbenam di belakang menara Masjid di stadion Al-Shamal di Al-Ruwais, Qatar, Selasa, 29 November 2022. Cinta Allah Bisa Didapatkan dengan Mengikuti Sunnah Nabi
Foto: AP/Matthias Schrader
Matahari terbenam di belakang menara Masjid di stadion Al-Shamal di Al-Ruwais, Qatar, Selasa, 29 November 2022. Cinta Allah Bisa Didapatkan dengan Mengikuti Sunnah Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama dan cendekiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi (1878-1960 M) menjelaskan bahwa sesungguhnya kecintaan kepada Allah  menghendaki adanya sikap mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Sebab, menurut dia, kecintaan kepada Allah baru terwujud dengan melakukan perbuatan yang diridhai oleh-Nya.

“Sementara itu, ridha-Nya dalam bentuk yang paling utama tampak pada pribadi Muhammad SAW,” jelas Nursi dalam bukunya yang berjudul Al-Lama'at terbitan Risalah Nur Press, halaman 120-121.

Baca Juga

Menurut Nursi, meneladani pribadi beliau yang penuh berkah dalam hal gerakan ataupun perbuatan, bisa terwujud dengan dua aspek. Pertama, yaitu aspek cinta kepada Allah, menaati segala perintah-Nya, dan berbuat sesuai dengan ridha-Nya.

Menurut Nursi, aspek ini mengharuskan kita mengikuti Nabi SAW. Sebab, pemimpin yang paling sempurna dalam urusan tersebut adalah Muhammad SAW.

Kedua, aspek pribadi Nabi Muhammad SAW yang merupakan perantara yang paling mulia bagi umat manusia untuk mendapatkan kebaikan Ilahi yang tak terhingga. Tentu saja, beliau layak mendapatkan cinta yang tak terkira atas nama dan karena Allah.

Secara fitrah, menurut Nursi, manusia mempunyai keinginan untuk mencontoh sosok yang dicintainya semampu mungkin. Maka, mereka yang berusaha mencintai kekasih Allah, haruslah berupaya meneladani dan mencontoh beliau dengan cara mengikuti semua sunnahnya yang mulia.

Nursi menjelaskan, sebagaimana Allah mempunyai rahmat yang tak terhingga, Dia juga memiliki kecintaan yang tak terkira. Sebagaimana Allah membuat diri-Nya dicintai dalam bentuk yang tak terbatas dengan keindahan yang terdapat pada alam semesta, Dia juga mencintai seluruh makhluk-Nya, terutama mereka yang memiliki perasaan yang merespons cinta Tuhan dengan cinta dan pengagungan.

Karena itu, tambah Nursi, tujuan tertinggi manusia terletak pada sesuatu yang diridhai Tuhan serta usaha termulia manusia adalah bagaimana caranya agar ia dicintai oleh-Nya; Dzat yang telah menciptakan surga dengan segala kelembutan, kebaikan, kenikmatan, dan karunia-Nya lewat manifestasi rahmat-Nya.

“Karena cinta-Nya hanya bisa didapatkan dengan mengikuti sunnah Muhammad SAW seperti disebutkan oleh firman Allah di atas, maka mengikuti sunah Muhammad SAW  merupakan tujuan termulia sekaligus merupakan tugas terpenting manusia,” kata Nursi.

Firman Allah yang dimaksud Nursi tersebut yaitu:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ

“Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu.”(QS Ali Imran [3]:31)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement