Jumat 16 Dec 2022 22:45 WIB

Aktivitas Manufaktur Inggris Masih Alami Perlambatan

Sektor manufaktur masih kesulitan dan pertumbuhan ekonomi masih kontraksi

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Sektor manufaktur Inggris masih kesulitan dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini tampaknya masih mengalami kontraksi.
Foto: Reuters
Sektor manufaktur Inggris masih kesulitan dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini tampaknya masih mengalami kontraksi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Survei menunjukkan penurunan aktivitas bisnis di seluruh Inggris pada bulan ini mereda. Tapi manufaktur masih kesulitan dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini tampaknya masih mengalami kontraksi.

Indikator kesehatan ekonomi bagi manufaktur dan jasa,  Purchasing Managers' Index (PMI) dari UK S&P Global pada bulan adanya kenaikan menunjukkan kenaikan dari 48.2 pada November menjadi 49.0. Meski masih di bawah ambang batas pertumbuhan 50.

Jajak pendapat ekonom Reuters meramalkan PMI Inggris pada bulan ini turun menjadi 48.0. Sektor jasa mendorong perbaikan tapi manufaktur yang menggelar PHK pertama sejak Oktober 2020 masih mengalami penurunan.  

Hasil jajak pendapat Jumat (16/12/2022) sesuai dengan tanda-tanda melambatnya konstraksi ekonomi. Terlihat dengan meredanya tekanan pada harga-harga dari tingkat tertinggi dalam sejarah.

Data terpisah menunjukkan penjualan ritel pada bulan November turun. Sementara kepercayaan konsumen pada bulan ini masih hampir di titik terendahnya.

"Jajak pendapat masih menunjukkan resesi Inggris pada akhir 2022 menuju 2023 masih dangkal tapi berlarut-larut," kata ekonom Inggris dari Handelsbanken, Daniel Mahoney.

Komponen PMI negara Eropa lainnya menunjukkan gambar yang serupa. Meski untuk pertama kalinya sejak bulan Juli pembacaan Inggris lebih baik dibanding Prancis dan Jerman.

Jajak pendapat ini dirilis satu hari setelah Bank of England menaikan suku bunga dan mengindikasi kenaikan berikutnya meski resesi membayangi. Bank sentral mencoba menekan inflasi yang mencapai titik tertinggi dalam 41 tahun pada bulan Oktober lalu.

Namun investor menerima pesan dari Bank of England kenaikan suku bunga terbaru mungkin yang terakhir. S&P Global mengatakan PMI konsisten dengan turunnya output ekonomi sebesar 0,3 persen pada kuartal keempat tahun ini.

Pada Kamis (15/12) kemarin bank sentral Inggris mengatakan mereka memperkirakan output hanya turun 0,1 persen. Berdasarkan data pemerintah ekonomi Inggris periode Juli sampai September menyusut 0,2 persen.

Komponen PMI yang mengukur inflasi untuk biaya produksi dan harga jual turun ke titik terendah sejak pertengahan 2021. PMI sektor jasa naik 50.0, mengindikasi stagnasi dari 48.8 pada November lalu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement