REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengimbau masyarakat yang tinggal daerah pesisir Riau, untuk dapat lebih meningkatkan kewaspadaan. Menurut Kalaksa BPBD Riau, Edy Afrizal, saat ini beberapa bencana alam sudah terjadi di daerah pesisir Riau seperti abrasi di Kabupaten Bengkalis dan Indragiri Hilir (Inhil) diakibatkan curah hujan yang tinggi.
Ia menyebut berdasarkan peninjauan pihaknya ke lokasi abrasi di Bengkalis, ada sekitar 20 hektare lebih perkebunan masyarakat yang rusak akibat adanya abrasi atau pergerakan tanah. "Korban jiwa tidak ada, karena lokasinya berada cukup jauh dari permukiman penduduk. Namun, sebagai bentuk antisipasi, kami sudah minta BPBD setempat untuk memasang peringatan larangan aktivitas di lokasi itu karena masih rawan," kata Edy, Jumat (16/12/2022).
Berdasarkan pengamatan BPBD, di lokasi kejadian memang gambutnya cukup dalam yakni mencapai lima sampai enam meter. Di mana, penyebab terjadinya pergerakan tanah tersebut yakni curah hujan yang tinggi.
"Karena curah hujan tinggi, tekanan air dari darat ke laut cukup besar. Tapi sekarang sudah tidak ada pergerakan lagi, namun potensinya masih ada, jika hujan lebat dari darat," ujarnya.
Sementara itu, untuk bencana abrasi di Inhil tim BPBD, ada sembilan rumah yang terdampak. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Inhil dan Dinas PUPR Riau untuk penanganan bantuan rumah bagi masyarakat yang terdampak.