Sabtu 17 Dec 2022 01:15 WIB

Katedral Jakarta akan Ikuti Aturan Soal Kapasitas Gereja Saat Natal

Pemerintah tiadakan pembatasan pada perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Uskup Ignatius Kardinal Suharyo (tengah) memimpin jalannya Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Sabtu (25/12/2021).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Uskup Ignatius Kardinal Suharyo (tengah) memimpin jalannya Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Sabtu (25/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengurus Gereja Katedral Jakarta memastikan pihaknya akan mengikuti aturan terbaru soal kapasitas gereja saat penyelenggaraan ibadah Natal 2022.

"Kami akan mengikuti aturan yang diterapkan," ujar Humas Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Baca Juga

Sebelumnya, pemerintah menetapkan tidak ada pembatasan kapasitas saat pelaksanaan ibadah Natal 2022 sesuai dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa kapasitas rumah ibadah/gereja boleh 100 persen. Namun dengan catatan, pihak gereja tidak boleh melebihi kapasitas lewat penambahan tenda-tenda yang biasa dilakukan saat ibadah Natal.

Pada penyelenggaraan Natal 2021, Katedral Jakarta hanya membatasi untuk 650 umat atau sebanyak 40 persen dari kapasitas gereja. Kini saat angka penularan Covid-19 sudah terkendali, pembatasan tersebut dicabut.

Pelaksanaan ibadah Natal 2022 di Katedral akan dibagi dalam beberapa sesi. Misa Malam Natal akan dibagi ke dalam tiga sesi. Pertama pukul 16.30 WIB yang dikhususkan bagi lansia dan digelar secara luring, pukul 19.00 WIB (luring dan daring), dan 21.30 WIB (luring).

Sementara pelaksanaan Misa Natal pada Ahad (25/12/2022), 08.30 WIB (misa pontifikal daring dan luring), 11.00 WIB (misa anak-anak secara luring), dan 17.00 WIB (luring dan daring). Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan tidak ada pembatasan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, baik dari sisi kegiatan ibadah maupun perayaan.

"Untuk tahun ini, sudah tidak ada pembatasan," kata Muhadjir.

Meskipun tidak ada pembatasan, masyarakat tetap wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19. "Tapi, ketentuan-ketentuan masih berlaku, termasuk juga di dalamnya penyelenggaraan ibadah; tetapi pada prinsipnya, untuk tahun ini, perayaan Natal dan Tahun Baru sudah dibolehkan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement