REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang hilang dan masih dalam pencarian sebanyak delapan orang hingga per Jumat (16/12/2022). Jajaran pemerintah daerah (pemda) Cianjur akan berbicara dengan keluarga korban mengenai pencarian korban yang akan dilanjutkan atau dihentikan.
"Korban hilang sebanyak delapan orang. Memang sekitar tiga hari lalu ada satu korban lagi yang diketemukan dan sekarang masih dalam proses identifikasi apakah masuk dalam delapan orang yang jadi korban hilang yang dicari atau tidak," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dihubungi Republika, Jumat (16/12/2022).
Sebab, dia melanjutkan, usia jasad korban sudah 3 pekan. Artinya butuh waktu untuk memastikan identifikasi korban yang bersangkutan. Terkait sampai kapan korban hilang dicari, Muhari menyebutkan nantinya dikomunikasikan lagi antara pemerintah daerah dan keluarga korban apakah sudah menerima dan mengikhlaskan korban. Apalagi pencarian korban hilang sudah hampir 1 bulan.
"Jadi, apakah tetap akan diteruskan atau dihentikan dengan asumsi di tempat dimana dia diduga hilang maka di situlah tempat peristirahatan terakhirnya," ujarnya
Kendati demikian, ia menegaskan ini bergantung hasil diskusi jajaran pemerintah daerah, tim pencari dan penyelamat (SAR), BNPB, dan anggota keluarga nanti. Jadi, ia enggan berbicara banyak dan menegaskan hasilnya belum bisa ditentukan.
Sejauh ini, BNPB mencatat total korban meninggal dunia akibat gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, sebanyak 335 jiwa hingga Jumat (16/12/2022). Muhari menambahkan, BNPB menghitung para korban meninggal dunia berdasarkan bukti seperti akta kematian, pemeriksaan Disaster Victim Identification (DVI), dan adanya jasad korban.
"Kalau hitungan BNPB, korban meninggal dunia gempa Cianjur masih 335 jiwa," ujar Muhari.
Sebelumnya pada Rabu (14/12/2022) data korban meningal dunia baru mencapai sebanyak 335 jiwa dan delapan orang hilang. "Data ini telah dikoordinasikan dengan BNPB dan sudah clear tidak dipermasalahkan,'' ujar Bupati Cianjur Herman Suherman kepada wartawan, Jumat (16/12/2022).