Sabtu 17 Dec 2022 08:30 WIB

Informan Israel di Tepi Barat Buat Warga Palestina Kian Terkekang

Warga Palestina terkekang akibat pemukiman Israel.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Informan Israel di Tepi Barat Buat Warga Palestina Kian Terkekang. Foto:  Warga Palestina dan aktivis perdamaian Israel melarikan diri dari gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan Israel, selama demonstrasi menentang pemukiman Yahudi Tepi Barat, dekat kota Salfit, Tepi Barat, Rabu, 27 Juli 2022.
Foto: AP/Majdi Mohammed
Informan Israel di Tepi Barat Buat Warga Palestina Kian Terkekang. Foto: Warga Palestina dan aktivis perdamaian Israel melarikan diri dari gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan Israel, selama demonstrasi menentang pemukiman Yahudi Tepi Barat, dekat kota Salfit, Tepi Barat, Rabu, 27 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Sistem pengaduan dari informan yang selama ini digunakan oleh pemukim Israel, mengakibatkan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, kian terkekang. Adanya sistem informan tersebut bertugas untuk melaporkan pekerjaan konstruksi Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Informan itu bisa menjadi bagian dari upaya untuk mengusir orang Arab dari wilayah Tepi Barat. 'Ruang Operasi C' didirikan oleh otoritas Israel untuk memungkinkan warga pemukim Israel untuk melaporkan pekerjaan konstruksi "ilegal" di Area C Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga

Banyak warga Palestina yang telah diadu ratusan kali karena melakukan perbaikan ringan di jalan dan pekerjaan konstruksi kecil lainnya di Area C yang berada di bawah kendali langsung militer Israel, Administrasi Sipil dan Kementerian Dalam Negeri.

Inspektur kemudian dikirim ke lokasi di mana pengaduan telah dibuat. Ini membuat langkah-langkah perbaikan dasar dan pembangunan secara efektif ilegal dan menambah kondisi mencekik warga Palestina di Tepi Barat. "Mari kita akui kebenarannya," kata seorang sumber keamanan kepada media Israel Haaretz, dilansir The New Arab, Jumat (16/12/2022).

"Ruang Operasi C didirikan untuk memberikan jawaban terutama, atau sebagian besar, untuk apa yang disebut 'pertempuran di Area C dan untuk memungkinkan lebih banyak badan sipil menarik perhatian kita," tambahnya, menggunakan istilah yang biasa digunakan oleh para pemukim.

Area C mencakup sekitar 61 persen dari Tepi Barat, di mana kekuasaan administratif seharusnya diserahkan kepada Otoritas Palestina (PA) pada tahun 1999 menurut Kesepakatan Oslo tetapi mereka tetap berada di bawah kendali langsung militer Israel.

Area A dan B berada di bawah kendali langsung atau sebagian Otoritas Palestina. Namun semuanya tetap dikelilingi oleh Area C yang lebih besar dengan segudang permukiman ilegal Israel. Formulir online telah memudahkan para pemukim dan pejabat Israel di Area C, yang ilegal menurut hukum internasional, untuk mengajukan keluhan atau mengadukan warga Palestina.

Ratusan pengaduan diajukan melalui portal antara 1 dan 19 Oktober untuk pekerjaan konstruksi dan perbaikan oleh warga Palestina setempat, atau bahkan menggali sumur dan menanam pohon.

Organisasi di balik portal tersebut bahkan menjulukinya sebagai "snitch line" dalam sebuah iklan online, yang muncul ditujukan untuk para pemukim Israel di wilayah pendudukan, yang telah membuat kehidupan penduduk lokal menjadi seperti neraka. Ini termasuk serangan dan penembakan warga Palestina, dan sabotase pertanian, rumah, dan proyek infrastruktur.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement