Sabtu 17 Dec 2022 09:29 WIB

Hamas Akui akan Hadapi Tantangan Besar pada 2023

Hamas mengadakan festival massal di kota Gaza.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Pejuang Hamas, ilustrasi
Pejuang Hamas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Hamas pada memperingati hari jadi terbentuknya gerakan tersebut yang ke-35 pada Rabu (14/12/2022). Hamas mengadakan festival massal di kota Gaza di daerah kantong pantai yang terkepung dengan ribuan pendukungnya, pemimpin senior dan perwakilan dari faksi Palestina lainnya.

Pemimpin senior Hamas di Gaza, Yahya Al-Sinwar menyampaikan, intelijen Hamas memperkirakan bahwa pada 2023 Hamas akan menghadapi tantangan nasional yang besar. Karena itu, dia sepakat kepada siapapun untuk mengangkat senjata menghadapi pendudukan Israel.

Baca Juga

"Pemerintah Zionis berikutnya mengancam untuk mempercepat Yudaisasi Yerusalem dan penyerangan terhadap para tahanan. (Namun) orang-orang Arab di Piala Dunia di Qatar menegaskan dukungan mereka untuk Palestina dan Yerusalem dan penolakan mereka terhadap apa yang disebut Israel dan normalisasi," katanya, seperti dilansir The New Arab, Jumat (16/12/2022).

Menurut Sinwar, tahanan mereka di penjara pendudukan adalah kunci stabilitas di kawasan ini. Tahanan tersebut bukan mata rantai terlemah, melainkan subjek dari konsensus nasional. Hamas memberikan pendudukan waktu yang terbatas untuk menyelesaikan kesepakatan pertukaran tahanan.

"Jika tidak, kami akan menutup arsip empat tahanan musuh selamanya, dan kami akan menemukan cara lain untuk membebaskan tahanan kami. Kami melakukan beberapa putaran negosiasi rahasia mengenai pertukaran tahanan tetapi pembicaraan terhenti karena pemilu Israel," kata dia.

Dalam kesempatan itu dia juga menyinggung soal hubungan Hamas dengan Fatah. "Kami tidak pernah secara strategis tidak setuju dengan gerakan Fatah ketika mengangkat panji perjuangan bersenjata, dan kami hanya berbeda pendapat mengenai jalur pemukiman," tuturnya.

Dia juga meminta kepemimpinan Otoritas Palestina yang dipimpin Fatah untuk mengimplementasikan keputusan Dewan Pusat, dan yang terpenting adalah mengakhiri koordinasi keamanan dengan Israel.

"Sayangnya, kami melihat bahwa kampanye penangkapan di Tepi Barat merupakan indikasi bahwa kepemimpinan koordinasi keamanan terus berlanjut di terowongan gelap ini," katanya, menuntut Otoritas Palestina menghentikan koordinasi keamanannya dengan Israel dan menyepakati rencana untuk melawan " pemerintah pendudukan Israel.

Pada setiap 14 Desember, Hamas merayakan ulang tahun pendiriannya dengan menyelenggarakan pertunjukan untuk sayap militernya, Brigade Izz al-Din al-Qassam, serta pawai umum, pameran, dan pidato.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement