REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Golok Polda Banten melanjutkan misi untuk bisa menyampaikan atau mendaftarkan Golok Banten sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO dengan kembali mengunjungi salah satu museum di Belanda National Maritime Museum in Amsterdam pada Jumat (16/12/2022) pukul 10.00-12.00 WIB.
Dalam kesempatan ini tim berdiskusi dengan Direktur Museum Nasional Maritim, Michael Huijser, dan menyampaikan tujuan Tim Golok Polda Banten untuk melihat koleksi dan histori benda berupa golok juga bendera bergambar golok silang yang ada di museum tersebut.
"Selain itu tim juga bertemu dengan Jeroen van der Vilet, Kepala Koleksi pada museum tersebut," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga.
Diskusi berlangsung di ruang rapat museum dengan agenda awal yaitu pemberian Buku The Golok Kapolda Banten Irjen Pol Prof Rudy Heriyanto kepada Direktur Museum untuk menjadi tambahan koleksi di museum tersebut.
“Apresiasi tinggi untuk kehadiran tim dari Polda Banten ke museum dan terimakasih atas pemberian buku The Golok dari Kapolda Banten,” kata Michael.
Selanjutnya tim fokus pada sebuah gambar bendera berbentuk golok saling silang yang dikenal sebagai Bendera Maritim Kesultanan Banten, dan sesuai dengan data koleksi digital, benar bahwa ada peta bergambar bendera tersebut yang merupakan koleksi dari museum tersebut.
“Benar ada koleksi peta yang dibuat perusahaan lama gabungan dari beragam bendera yang kapalnya berlayar di perairan Belanda, salah satunya adalah gambar bendera yang disebut berasal dari Bantam,” jelas Jeroen.
Penjelasan ini memberikan fakta bahwa ketika zaman VOC abad ke-16 lalu, Kesultanan Banten sudah dikenal di perairan Belanda.
"Selain itu Golok Banten telah menjadi identitas di bendera kapal-kapal yang digunakan Kesultanan Banten dalam membangun hubungan dagang dengan Belanda ketika itu,” jelas Shinto yang ikut dalam kunjungan tersebut.
Selain bendera, tim juga berkesempatan untuk mengeksplore koleksi digital dengan beberapa keywords Golok Banten berbasis artificial intelligence, dan menghasilkan informasi tentang golok Lebak yang sesuai data digital ada di salah satu museum di Leiden, Belanda.
“Fakta juga menyebutkan bahwa Golok Banten, meski disebut dalam koleksi digital sebagai Golok Lebak telah juga dikenal sejak ratusan tahun lalu di Leiden Belanda dan menjadi koleksi di museum,” jelas Shinto antusias.
Pascadiskusi, kunjungan kemudian dilanjutkan dengan melihat koleksi dalam museum dan menyaksikan replika kapal milik Vereniging Oost Compagnie (VOC) yang dipasang sebagai objek utama di museum maritim tersebut.
Keberangkatan Tim Golok Banten ke Belanda bertujuan untuk menghadiri seminar internasional tentang Pencak Silat dan Golok Banten serta identifikasi values golok banten di society Belanda untuk kepentingan pendaftaran Golok Banten ke UNESCO.