Ahad 18 Dec 2022 13:41 WIB

Resesi 2023, OJK: Peran UMKM jadi Penggerak Utama Pemulihan Ekonomi

Indonesia diproyeksikan mampu bertumbuh sebesar lima persen pada 2023.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Produk kerajinan UMKM.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Produk kerajinan UMKM. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai saat ini dunia tengah dibayangi ketidakpastian yang ditandai oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Berdasarkan outlook IMF, Indonesia diproyeksikan mampu bertumbuh sebesar lima persen pada 2023.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat mengatakan proyeksi tersebut tidak terlepas dari peran UMKM sebagai salah satu penggerak perekonomian yang turut berkontribusi cukup signifikan terhadap produk domestik bruto nasional. 

Baca Juga

“Maka itu, pelaku UMKM diharapkan mampu mempersiapkan segala hal guna mampu bertahan menghadapi segala kondisi di tahun mendatang seperti menjaga kesehatan keuangan, inovasi produk melalui teknologi digital maupun pencatatan dan laporan keuangan yang baik,” ujarnya saat webinar dikutip Ahad (18/12/2022).

Menurutnya OJK berkomitmen untuk melakukan akselerasi digital industri perbankan guna meningkatkan efisiensi ekonomi nasional dan mendorong perluasan inklusi keuangan termasuk bagi pelaku UMKM. Maka itu, OJK mengapresiasi langkah BTPN dalam menyelenggarakan festival pemberdayaan Daya Fest 2022. 

Melalui empat pilar utama pemberdayaan BTPN yaitu competence development, personal financial health, capacity to grow for business, dan sustainable living, harapannya akan tercipta lapangan kerja dan peluang usaha, demi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

“BTPN berharap Daya Fest 2022 tidak hanya sekedar menjadi program berkelanjutan saja, namun juga menjadi ruang pemberdayaan dan pengembangan diri yang tepat sasaran dan mudah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat mendorong masyarakat Indonesia terus bergerak, berinovasi dan bermakna dalam bersiap menghadapi berbagai tantangan pada 2023,” ucapnya.

Sementara itu Direktur Utama BTPN Henoch Munandar menambahkan pemberdayaan sejak dulu telah menjadi unique value proposition yang dimiliki oleh perusahaan selain aspek teknologi digital. Adapun pemberdayaan diterjemahkan sebagai upaya membangun kemampuan masyarakat dengan cara mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki, serta berupaya mengembangkan potensi tersebut menjadi suatu tindakan nyata yang dapat mengubah kehidupan diri sendiri, orang sekitar maupun masyarakat secara keseluruhan.

“BTPN, kami memaknainya dengan berkomitmen penuh terus melakukan pemberdayaan melalui program Daya hingga saat ini. Hal ini sejalan dengan filosofi BTPN dalam menjalankan bisnisnya dan visi bank kami, yaitu dapat memberi makna lebih dalam kehidupan masyarakat. Daya Fest menjadi salah satu perwujudan kami atas visi tersebut,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement