Industri Pariwisata Jadi Masa Depan Indonesia
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wisatawan berswa foto bersama keluarganya di Wisata Taman Bunga New Celosia, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ahad (20/3/2022). Wisata Taman Bunga New Celosia yang terletak di kaki Gunung Ungaran itu menawarkan pemandangan perbukitan dan berbagai macam koleksi bunga yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit saat akhir pekan. | Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Industri pariwisata bakal menjadi masa depan yang cukup menjanjikan bagi Indonesia. Karena Indonesia telah memiliki infrastruktur dan kaya akan potensi keindhan alam yang sangat luar biasa.
Berbeda dengan tambang yang makin diolah lama- lama habis, industri pariwisata makin diolah makin tumbuh dan makin berkembang.
“Kalau sumber daya alam, makin diolah makin lama makin habis,” tegas owner PT Panorama Agro Sidomukti, Siswono Yudo Husodo, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Ahad (18/12).
Menurut Siswono, Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa. Alamnya indah, seni budayanya kaya dan beragam, ragam kulinernya bervariasi dan arsitekturnya yang spesifik dan beagam.
Karena arsitektur Bali berbeda dengan Jawa, Minangkabau dan masih banyak lagi. pantai di Indonesia juga sangat indah, “Jadi masa depan Indonesia --tidak bisa tidak—adalah pariwisata,” tegasnya.
Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Menteri Transmigrasi ini juga menyampaikan, sekarang ini –diperkirakan-- jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 18 juta per tahun.
Menurutnya, itu masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta. “Spanyol –dengan penduduk yang hanya 45 juta, kunjungan wisatawannya satu tahun mencapai 80 juta, bagaimana tidak sejahtera,” tegasnya.
Sebagai bagian dari pelaku bisnis/ industri pariwisata, Umbul Sidomukti hadir untuk ikut mensejahterakan rakyat dan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Karena dengan wisata ini, usaha souvenir hidup, UKM makanan hidup, pemandu wisata bisa hidup, angkutan transportasi hidup, hotel hidup dan masih banyak aspek yang dapat digerakkan oleh industri pariwisata.
“Maka kami berharap, apa yang sudah dilakukan oleh PT Panorama Agro Sidomukti ini bisa memberikan andil bagi Kabupaten Semarang pada khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya,” tambah Siswono.
Terkait dengan tantangan dan bayang- bayang resesi yang dapat berdampak pada industri pariwisata, baginya menjadi hal yang lumrah dalam bisnis.
Menurutnya, tidak ada yang naik terus dalam berbisnis, tetapi ada up and down (kadang naik dan tak jarang juga turun). Bahkan itu terjadi di semua sektor bisnis.
“Intinya, jangan putus asa pada saat bisnis mengalami penurunan dan sebaliknya, jangan ‘lupa daratan’ pada saat sukses,” tandas Siswono.