REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan warga di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang masih mengungsi akibat banjir yang terjadi Sabtu (17/12/2022), kemarin. Dua orang warga yang merupakan ibu dan anak meninggal dunia tertimbun material banjir dan lumpur.
Kepala Pusdalops BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, dampak kerusakan yang diakibatkan banjir, yaitu 658 rumah di Desa Cihanjuang terendam dan di beberapa desa lainnya seperti Sawah Dadap masih dalam pendataan. Warga yang terdampak di Desa Cihanjuang 536 jiwa dan di Desa Sawah Dadap 350 jiwa.
Sedangkan yang meninggal dua orang. "Pengungsi 276 jiwa di Balai Desa Sawah Dadap," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (19/12/2022).
Hadi mengatakan, BPBD Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sumedang untuk melakukan assesment. Kebutuhan mendesak saat ini, yaitu alat kebersihan dan logistik untuk pengungsi serta alat berat.
Pihaknya masih terus melakukan pendataan. Namun akses menuju lokasi masih tergenang lumpur.
Banjir disertai lumpur terjadi di permukiman warga di Desa Sawah Dadap, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Sabtu (17/12/2022), sore. Evakuasi warga dilakukan termasuk pendataan korban banjir.
Sejumlah rumah terendam lumpur yang dibawa banjir. Material lumpur diduga datang dari Gunung Geulis yang longsor berada di atas permukiman.
Kepala Desa Sawah Dadap Suganda mengaku langsung mendatangi lokasi usai menerima laporan satu rumah tergerus oleh banjir. Tidak lama berselang, di Dusun Cisurupan terdapat tebing yang mengalami longsor.
"Ada yang berteriak untuk menjauh dari lokasi, dari atas bukit air datang disertai lumpur limpas ke pemukiman warga," ujarnya.