Senin 19 Dec 2022 08:01 WIB

158 Kios di Pasar Ciawi Tasikmalaya Hangus Terbakar

Ratusan kios yang terbkar berada di BloK C Pasar Ciawi Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ilham Tirta
Pasar Ciawi yang dilanda kebakaran, Ahad (18/12/2022), malam. Berdasarkan data Pemkab Tasikmalaya, terdapat 158 kios di Blok C Pasar Ciawi yang hangus terbakar.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pasar Ciawi yang dilanda kebakaran, Ahad (18/12/2022), malam. Berdasarkan data Pemkab Tasikmalaya, terdapat 158 kios di Blok C Pasar Ciawi yang hangus terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kebakaran melanda Pasar Ciawi di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (18/12/2022). Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tapi ratusan kios yang berada di Blok C Pasar Ciawi hangus terbakar.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin mengatakan, terdapat 158 kios dari total 532 kios di Pasar Ciawi yang hangus terbakar. Sebanyak 158 kios itu seluruhnya berada di BloK C Pasar Ciawi Tasikmalaya.

Baca Juga

"Kios yang terbakar berjumlah 158 unit, yang rata-rata ukurannya 7,5 meter. Kios itu menjual sembako, kelontongan, busana, dan ATK," kata dia usai meninjau lokasi kebakaran, Ahad (19/12/2022), malam.

Hingga Ahad sekitar 19.30 WIB, api yang membakar ratusan kios di Pasar Ciawi belum sepenuhnya padam. Masih terdapat api kecil di sejumlah kios. Namun, api sudah bisa dikendalikan oleh para petugas pemadam kebakaran.

Cecep mengaku belum bisa menyimpulkan perihal penyebab kebakaran tersebut. Ia juga belum bisa memastikan total kerugian yang diderita akibat peristiwa itu. Menurut dia, pihaknya masih konsentrasi untuk memadamkan api yang masih menyala.

"Tadi kita lihat di dalam, ada beberapa kios yang masih ada apinya. Setelah itu, kami akan berikan kesempatan aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan mencari tahu penyebab kebakaran terjadi," ujar dia.

Ia juga meminta semua pihak, terutama para pedagang yang kiosnya terbakar bersabar selama proses penyelidikan berlangsung. Warga pasar diimbau tidak memaksakan diri masuk ke kawasan bekas terjadinya kebakaran.

"Takutnya barang sudah jelas tidak bisa diselamatkan, nanti justru malah ada korban jiwa," ujar Cecep.

Ihwal kerugian, ia mengaku telah memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pendataan kepada setiap pedagang yang terdampak. Nantinya, data dari setiap kios yang terbakar akan dicatat, sehingga ada kepastian kerugian dari masing-masing kios.

"Jadi, angka kerugian bisa ditentukan. Pasalnya, hampir semua kios yang terbakar, barangnya habis," kata dia.

Cecep juga meminta dinas terkait melakukan langkah jangka pendek agar para pedagang yang kiosnya terbakar dapat segera berjualan kembali. Mengingat, penyelidikan aparat kepolisian dan perhitungan kerugian oleh dinas terkait akan memakan waktu yang tak sebentar.

"Kami berharap agar kegiatan tidak berhenti, pedagang bisa direlokasi sementara. Karena mereka tetap butuh beraktivitas agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya," kata dia.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan mengatakan, berdasarkan data hingga Ahad malam, terdapat 158 kios di Blok C yang hangus akibat kebakaran di Pasar Ciawi. Rata-rata kios yang terbakar itu menjual pakaian, kelontongan, dan kasur, yang notabene barang mudah terbakar.

"Sementara belum ada laporan dari blok lainnya," kata dia.

Iwan mengaku belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. Ia menyerahkan urusan itu kepada aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

Ia mengungkapkan, kejadian kebakaran di Pasar Ciawi ini merupakan yang kedua kali dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, pada Agustus 2021, kebakaran besar juga melanda Pasar Ciawi, tepatnya di Blok A.

"Kami sebenarnya sudah lakukan evaluasi. Pasar Ciawi merupakan salah satu pasar yang akan direvitalisasi. Akibat kejadian ini, para pedagang terdampak diusahakan akan ditempatkan (direlokasi) ke tempat sementara," kata dia.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Ciawi, Aep Saepuloh, berharap pemerintah dapat segera memfasilitasi agar para pedagang bisa secepatnya berjualan kembali. Pasalnya, berjualan adalah satu-satunya usaha yang dimiliki para pedagang di pasar.

"Mudah-mudahan pemerintah bisa secepatnya menyediakan dana bantuan ke pasar. Intinya kami ingin bisa berjualan lagi dengan aman dan nyaman," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement