Senin 19 Dec 2022 13:00 WIB

Los Angeles Darurat Tunawisma

Wali Kota LA akan memindahkan tunawisma ke hotel dan motel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Seorang tunawisma melindungi diri dari hujan di bawah penutup basah di pusat kota Los Angeles. Wali Kota LA, Karen Bass akan mulai memindahkan para tunawisma dari tenda perkemahan ke hotel dan motel.
Foto: AP/Damian Dovarganes
Seorang tunawisma melindungi diri dari hujan di bawah penutup basah di pusat kota Los Angeles. Wali Kota LA, Karen Bass akan mulai memindahkan para tunawisma dari tenda perkemahan ke hotel dan motel.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Wali Kota baru Los Angeles Karen Bass mengatakan pada Ahad (18/12/2022), bahwa pemerintahannya akan mulai memindahkan para tunawisma dari tenda perkemahan ke hotel dan motel. Upaya ini akan diwadahi melalui program baru yang diluncurkan pada Selasa (20/12/2022).

Bass mengatakan kepada pembawa acara "Meet the Press" NBC Chuck Todd, bahwa rencananya untuk memindahkan para tunawisma ke bangunan permanen segera dilakukan. Hanya saja, upaya ini tidak akan menangani semua masalah.

Menurut Bass, para tunawisma tidak akan dipaksa untuk pindah, tetapi petugas sanitasi akan bersiap untuk membersihkan area setelah orang pergi. "Namun, ini bukan memaksa orang. Ini bukan menilang orang atau memenjarakan orang. Ini memindahkan orang dari tenda ke hotel atau motel," katanya.

Pada hari pertamanya sebagai walikota Los Angeles, Bass mengumumkan keadaan darurat tunawisma. Dia berjanji untuk menampung orang-orang dan membangun lebih banyak perumahan.

Tindakan itu dilakukan agar penduduk dapat melihat perbedaan nyata yang belum terlihat di masa-masa sebelumnya, padahal miliaran dolar dihabiskan untuk program-program untuk mengekang tunawisma. Saat ini Los Angeles menganggarkan 1,2 miliar dolar AS untuk mengatasi masalah tunawisma yang begitu membanjiri jalanan kota.

Anggota partai Demokrat dan mantan kongres ini mengatakan, akan memasukkan lebih dari 17 ribu tunawisma ke perumahan di tahun pertama masa jabatan melalui campuran fasilitas sementara dan permanen. Diperkirakan 40 ribu orang telah kehilangan tempat tinggal di Los Angeles, kota berpenduduk hampir empat juta jiwa.

Tunawisma sangat terlihat di seluruh California dengan orang-orang yang tinggal di tenda dan mobil. Mereka sering tidur di luar ruangan, termasuk trotoar dan di bawah jalan layang. Bass mengatakan, petugas penjangkauan akan mencoba membujuk orang yang tinggal di tenda-tenda terlebih dahulu.

Orang menjadi tunawisma bukan hanya karena tidak memiliki hunian dan penghasilan. Beberapa didorong karena berbagai alasan, termasuk penyakit mental, kecanduan, dan kehilangan pekerjaan.

Gubernur California Gavin Newsom pertama kali meluncurkan gagasan untuk menempatkan para tunawisma di kamar motel dan hotel pada awal pandemi pada 2020. Dia sejak itu mendorong kota dan kabupaten di wilayahnya untuk mengubah motel dan bangunan lain menjadi perumahan bagi para tunawisma.

Para pendukung tunawisma menyambut baik penggunaan kamar motel, karena orang dapat memiliki kamar mandi sendiri jauh dari tempat penampungan yang berantakan. Namun mereka mengkritik "penyapuan" perkemahan yang memaksa orang untuk pindah dan memisahkan dari barang-barangnya tanpa adanya tawaran kamar motel yang jelas.

Todd bertanya kepada Bass bagaimana menilai kesuksesannya dalam menghilangkan tunawisma. “Perkemahan harus diturunkan secara signifikan jika tidak dihilangkan, dan harus ada perumahan yang sedang dibangun, sedang berlangsung, dengan kecepatan yang jauh lebih cepat. Dan seharusnya tidak ada 40 ribu orang yang tidak memiliki rumah, itu sudah pasti," ujarnya.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement